Advertorial
Intisari-online.com - Apa yang akan Anda simpulkan jika melihat burung-burung tiba-tiba saja mati setelah melintasi kawasan tertentu?
Apalagi jika hal tersebut terjadi hampir dua abad yang lalu, saat belum ada alasan ilmiah yang dapat menjelaskannya.
Hal mistis biasanya akan menjadi “penjelasan” yang paling dapat diterima. Nah, hal itu pulalah yang harus diterima oleh Kawah Putih sebelum tahun 1837.
Matinya burung-burung yang melintasi Gunung Patuha, lokasi Kawah Putih, membuat kawasan tersebut langsung dianggap sebagai wilayah angker.
Anggapan tersebut juga diperkuat dengan adanya bau menyengat yang merebak di sekitar wilayah tersebut.
Baca Juga : Wisata Kuliner 5 Nasi Goreng di Semarang yang Bikin Lidah Bergoyang-goyang
Tapi itu dulu, kini Kawah Putih sudah menjadi salah satu destinasi wisata alam wajib di wilayah Bandung. Sampai ada anggapan “Belum ke Bandung jika belum ke Kawah Putih.”
Berterimakasihlah pada Dr. Franz Wilhelm Junghuhn, seorang ahli botani yang berhasil mengungkap keberadaan Kawah Putih pada 1837.
Pengungkapan yang justru didorong rasa penasaran Junghuhn mengetahui penyebab burung-burung mati saat melintasi Gunung Patuha.
Penjelajahan di Gunung Patuha yang sangat misterius dan angker tersebut justru berbuah hadiah cantik berupa keindahan Kawah Putih, yang termasyhur hingga saat ini.
Sejak saat itulah, wilayah yang diliputi oleh bau menyengat yang berasal dari belerang, yang akhirnya diketahui sebagai penyebab matinya burung-burung tersebut,menjadi salah satu objek wisata favorit di Bandung.
Di Negeri Lain
Tapi tentu saja Anda tak perlu risau akan bahaya belerang, selama Anda mengunjungi Kawah Putih dalam waktu yang tak terlalu lama, apalagi sampai menginap, semuanya akan baik-baik saja.
Bau belerang tersebut justru akan “tertutup” oleh keindahan Kawah Putih. Bayangkan saja, di kawasan yang terletak di Ciwidey, Bandung Selatan, Jawa Barat, ini Anda akan disajikan pemandangan yang luar biasa cantik.
Kawah dengan warna hijau, hijau toska kalau istilah ‘anak zaman sekarang’, dan kabut putih mengepul di atasnya benar-benar cantik untuk dinikmati.
Belum lagi ditambah keberadaan pohon-pohon tanpa daun di sekitar kawah. Ah, rasanya seperti berada di negeri lain.
Banyak titik yang instagramable, yang membuat Anda bisa membagikan kecantikan Kawah Putih di media sosial Anda.
Jika Anda gemar melukis, tak ada salahnya membawa peralatan melukis ke Kawah Putih. Keindahan Kawah Putih pantas dicurahkan dalam lembaran kanvas.
Bandung Selatan yang Tak Ada Habisnya
Puas menikmati keindahan Kawah Putih, Anda bisa bisa beristirahat sejenak di perkebunan stroberi yang banyak tersebar di sepanjang jalan menuju Kawah Putih.
Di sana Anda bisa memetik buah sendiri dan membelinya dengan rentang harga antara Rp35.000 hingga Rp75.000
Hanya itu? Tentu saja tidak. Berlibur di kawasan Ciwidey atau Bandung Selatan pada umumnya seolah membuat waktu liburan Anda tak cukup.
Banyak lokasi wisata di wilayah Ciwidey. Ada Ranca Upas yang “kehangatannya” pernah dibahas dalam artikel “Menikmati Kehangatan Keluarga Bersama Kabut Pagi Ranca Upas”.
Ada pula Glamping Lakeside Rancabali/ Pinisi resto, Situ patenggang, Pemandian air panas Ciwalini, atau Kawah rengganis yang tak kalah memukaunya.
Baca Juga : Eksotisme Tanah Lot Bali dengan Ular Suci yang Setia Menjaganya
Jaket dan Masker
Perlu diingat bahwa Kawah Putih berada di ketinggian 2.194 meter di atas permukaan laut. Suhunya bisa sangat dingin hingga mencapai 8 derajat Celsius.
Untuk itu Anda disarankan untuk membawa baju hangat seperti jaket atau syal untuk bisa tetap nyaman saat berada di Kawah Putih tanpa menggigil kedinginan.
Jangan lupa pula membawa masker penutup hidung dan mulut untuk menangkal bau belerang yang menyengat.
Di Kawah Putih, Anda juga bisa memanfaatkan “ontang-anting” untuk menuju lokasi dari lokasi parkiran kendaraan Anda. Apalagi jika Anda berangkat dalam rombongan dengan jumlah yang cukup banyak.
Ada suasana yang lain jika Anda menggunakan “ontang-anting” menuju Kawah Putih, cobalah!
Oya, satu lagi yang paling penting jika berkunjung ke Kawah Putih: bawa kamera.
Meski hampir semua ponsel saat ini menyematkan kamera, kualitas foto dari kamera stand alone dijamin membuat keindahan Kawah Putih akan terekam dengan lebih menakjubkan.
Baca Juga : Mengapa Orang yang Hidup Sehat Masih Bisa Jatuh Sakit?
Tiket Masuk dan Akses
Kawah Putih terletak sekitar 50 Km dari pusat kota Bandung. Jika Anda menggunakan mobil atau bus, Anda bisa menggunakan tol Soroja (Soreang – Pasir Koja) yang akan mengantarkan Anda langsung menuju Soreang.
Dari Soreang, jarak Anda menuju kawasan Ciwidey, khususnya Kawah Putih, hanya tinggal sekitar 25 km. Anda juga bisa menggunakan angkutan umum. Dari terminal Leuwi Panjang di Bandung, Anda bisa mencari angkutan menuju Terminal Ciwidey.
Lalu kemudian menaiki angkutan umum menuju Situ Patenggang dan berhenti di gerbang masuk Kawah Putih. Harga tiket masuk Kawah Putih adalah Rp17.000 per orang untuk wisatawan lokal dan Rp50.000 untuk wisatawan asing.
Ada biaya khusus Rp500.000 yang harus dibayar jika Anda hendak menjadikan Kawah Putih sebagai lokasi pre wedding. Untuk biaya parkir kendaraan, pengelola Kawah Putih mematok biaya Rp5.000 untuk motor, Rp6.000 untuk mobil, dan Rp25.000 untuk bus.
Baca Juga : Pantai Berwarna Pink di Pulau Komodo, Hanya Ada 7 di Dunia yang Seperti Ini