"Mereka menemukan bahwa lapisan dalam Bumi sama rumitnya dengan apa yang kita amati di permukaan," kata seismolog Christine Houser, asisten profesor di Institut Teknologi Tokyo yang tidak terlibat dalam proyek ini.
Konsekuensi dari data yang baru ditemukan ini memiliki implikasi substansial pada pemahaman kita tentang pembentukan Bumi dan cara kerjanya.
"Batas 660 km" pada dasarnya membagi mantel menjadi bagian atas dan bawahnya.
Area yang lebih halus dari batas yang ditemukan mungkin dihasilkan oleh pencampuran vertikal bahan kimia mantel.
Sedangkan bagian pegunungan yang lebih kasar mungkin telah dibentuk oleh area di mana dua bagian mantel tidak bercampur secara harmonis.
Baca Juga : Demi Ajak Keluarganya Berlibur, Ayah Ini Rela Berhenti Merokok dan Berhasil Menabung Hingga Rp20 Juta
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR