Selama beberapa bulan pertama pemulihan, Kechi merasakan tubuhnya mati rasa. Dia sembuh, namun terkadang ada perasaan ketika pesawat jantung kembali. Dia pun merasa sakit dan gatal.
“Saya menderita insomnia karena ketidaknyamanan. “
Walau begitu Kechi tidak menyerah. Ada hal yang ingin dia ketahui tapi tak pernah diberitahukan keluarganya kepadanya. Yaitu fakta bagaimana keadaan teman-temannya.
“Saya ingin tahu tentang apa yang terjadi pada teman sekelas dan teman-teman saya. Saya berasumsi semua orang selamat, seperti saya.”
Namun faktanya kecelakaan pesawat menewaskan 107 dari 109 penumpang. Kechi adalah satu dari dua orang yang selamat.
Pasca mengerahui fakta itu, Kechi terpukul.
Perlu kekuatan besar dan dukungan keluarga hingga Kechi bangkit.
Setelah tujuh bulan di rumah sakit di Afrika Selatan, Kechi pindah ke Rumah Sakit Shriners untuk anak-anak di Galveston, Texas.
Di sana, Kechi menghadapi operasi yang tak terhitung jumlahnya selama dua tahun ke depan.
“Saya datang ke Galveston dengan kursi roda, tetapi saya bisa mendapatkan kembali banyak mobilitas saya. Pada 2009, saya berjalan, berlari, dan berenang.”
Hidup Kechi perlahan mulai bangkit. Walau dia memiliki luka bakar disekujur tubuhnya, dia berhasil meraih apa yang anak-anak lain dapatkan.
Kechi menikmati hidup. Dia sekolah hingga perguruan tinggi dan lulus dengan nilai baik.
Baca Juga : Hiii... Ternyata Sebanyak Ini Jumlah Urine Dalam Kolam Renang Umum
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR