Beberapa kasus medis membuktikan, ada orang yang sudah dinyatakan mati klinis selama beberapa menit, bisa hidup kembali setelah menjalani proses reanimasi klinis.
Misalnya dengan masase jantung, pemberian napas buatan, penggunaan defibrilator dan tindakan kedokteran lainnya.
Ada yang kemudian hidup sehat tapi ada pula yang mengidap dampak kesehatan.
Mati Otak
Fase kedua kematian disebut Mati Otak. Pada tahapan ini semua fungsi otak berhenti.
Pasien biasanya masih bisa "hidup" karena dibantu alat-alat kedokteran, seperti alat pernapasan alat pacu jantung dan lainnya.
Para dokter biasanya memutuskan pengambilan organ tubuh penting untuk didonorkan pada fase kedua ini.
Pertimbangnnya, organ-organ penting masih berfungsi pada fase ini, walau tidak ada kendali dari otak.
Namun banyak orang mengkritik praktek cangkok organ tubuh tersebut.
Mereka melontarkan keberatan, karena fase mati otak juga sulit ditegaskan secara pasti.
Sayangnya, jika menunggu kematian fase ketiga, yakni kematian biologis, organ tubuh yang diambil juga tidak ada gunanya lagi, karena sudah mati.
Baca Juga : Mau Nonton Konser K-Pop Sekaligus Beli Album? Ini 6 Cara Mudah Mengelola Uang
Penulis | : | Intisari Online |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR