Dia terus berdiri di depanku. Dia mulai berkata “Hai”.
Aku berkata “Hai” juga kepadanya beberapa kali tapi dia tidak berhenti. Dia mendapat mainan lagi dan terus berusaha menarik perhatianku.
Baca Juga : Tertidur, Ayah Ini Tak Tahu Anaknya yang Berusia 2 Tahun Berada di Teras Rumah Hingga Tewas Kedinginan
Akhirnya aku mendongak dari teleponku dan berkata “Daddy sedang sibuk, bro! Bisakah kau main dengan Finn saja?”
Dia keluar dari ruangan dan mulai bermain dengan suara pelan di ruangan lain bersama kakaknya. Aku terus melihat Facebookku.
Dia kembali masuk ke dalam ruangan dan hal yang sama terjadi.
Aku tidak melihatnya dalam dua hari ini karena jam kerja yang cukup sibuk. Dia bosan dan dia merindukanku.
Baca Juga : Jika Kecerdasan Anak Diturunkan dari Ibu, Lalu Apa Saja yang Diturunkan dari Ayah kepada Anak?
Dia hanya menginginkan perhatianku. Namun aku ‘terlalu sibuk’, bahkan untuk sekedar mendongak. Dan aku mengabaikannya.
Aku sadar dan tak lama kemudian dan mematikan teleponku. Aku merasa seperti sampah.
Aku menjadi ayah yang tak pernah aku inginkan sebelumnya. Aku sudah cukup dengan semua urusan Facebook.
Jadi aku pergi ke ruangan lain dan memintanya untuk bermain. Wajahnya memperlihatkan bahwa ia merasa aneh dengan permintaanku.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR