Melansir IFL Science, Selasa (12/2/2019), ledakan cahaya itu tampak sangat kabur tapi kilatan cahaya samar yang muncul di atas petir sebenarnya kejadian relatif umum.
Biasanya kilatan cahaya di langit akan disertai cahaya merah dengan garis ungu yang membentang ke bawah.
Namun seperti yang dikatakan Panasyuk, kilatan cahaya yang ditangkap satelit Lomonosov adalah fenomena yang lain dari biasanya karena tidak ada kilatan cahaya.
Baca Juga : Wahai Orangtua, Jangan Pernah Paksakan Anak Masuk SD Jika Belum Matang
Pada 2017 ilmuwan NASA menangkap kilatan cahaya dari ruang angkasa disebabkan oleh sinar matahari yang memantulkan kristal es.
Mereka menyadari semburan ini berasal dari awan cirrus pada ketinggian 5 sampai 8 kilometer di atas permukaan bumi.
Baca Juga : Faktanya, Orang yang Bahagia adalah Mereka yang Aktif Beragama
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR