Advertorial

3 Fakta Menarik Tentang Jatuh Cinta, Termasuk Menemukan Belahan Jiwa

Muflika Nur Fuaddah
Muflika Nur Fuaddah
,
Mentari DP

Tim Redaksi

Filsuf abad ke-19 Friedrich Nietzsche melihat iternalisai cinta sebagai sumber kekuatan besar dan karakter kita.
Filsuf abad ke-19 Friedrich Nietzsche melihat iternalisai cinta sebagai sumber kekuatan besar dan karakter kita.

Intisari-Online.com - Jatuh cinta bisa menjadi salah satu pengalaman yang paling memesona, kuat, dan sangat mengubah hidup.

Kita menjadi orang yang sangat berbeda dengan perilaku yang berubah secara drastis ketika kita jatuh cinta.

Tetapi pernahkah Anda bertanya-tanya tentang detail seluk beluk tentang cinta?

Dilansir dari Listverse, berikut 3 fakta menarik di antaranya:

Baca Juga : Desa Penglipuran di Bali, Desa Terbersih di Dunia yang Bikin Betah

1. Internalisasi

Psikoanalis Sigmund Freud tepat ketika dia menggambarkan proses internalisasi dalam cinta.

Dalam proses internalisasi, kita semacam menambah orang yang kita cintai dan pedulikan ke dalam diri kita hingga menjadi bagian dari kita.

Internalisasi adalah bagian yang sangat kuat dari cinta romantis yang memantapkan ikatan kita lebih jauh tanpa disadari.

Pada titik ini, kepercayaan, nilai, pikiran, tindakan, dan tingkah laku seseorang diadaptasi ke dalam kita, dan dalam hal cinta romantis bilateral, kita menjadi milik mereka.

Filsuf abad ke-19 Friedrich Nietzsche melihat ini sebagai sumber kekuatan besar dan karakter kita, di kemudian hari ketika dia berkata:

"Semua naluri yang tidak melepaskan diri secara lahiriah berbalik ke dalam — inilah yang saya sebut internalisasi manusia: dengan demikian manusia pertama kali mengembangkan apa yang kemudian disebut “jiwanya.”

Sehingga Anda menemukan belahan jiwa tersendiri.

Dengan cara yang sangat nyata, melalui proses internalisasi, dua orang yang tumpang tindih menciptakan satu kesatuan gagasan, pemikiran, gairah, harapan, dan impian yang dengannya mereka dapat membangun kehidupan masa depan.

Baca Juga : Dokter Salah Diagnosis Penyakitnya, Gadis Ini Meninggal dengan 'Tubuh Penuh Kanker dan Hati yang Berdarah'

2. Phenethylamine

Phenethylamine, juga dikenal sebagai PEA, adalah senyawa kimia yang ditemukan di alam dan diproduksi di otak kita.

Phenethylamine sebenarnya adalah stimulan sistem saraf, jadi jika Anda pernah bertanya-tanya mengapa Anda begitu berenergi ketika bersama pasangan, dosis phenethylamine sedang meningkat.

Ya, ini adalah bahan kimia awal yang terlibat dalam banjir emosi yang kita rasakan ketika kita mulai jatuh cinta dengan seseorang.

Baca Juga : Seorang Bayi Terinfeksi Jamur Fatal Gara-gara Probiotik, Benarkah Probiotik Berbahaya?

3. Limerence

Semuanya diawali dengan percikan awal yang berubah menjadi kobaran api besar.

Istilah untuk ini adalah limerence.

Ini adalah banjir neurotransmiter yang tampaknya membajak otak kita dan menyebabkan kita begadang hingga larut malam, berbicara satu sama lain tanpa henti, memikirkan satu sama lain 24 jam sehari, dan seterusnya.

Yang menarik tentang limerence bahwa diyakini hanya orang-orang tertentu yang bisa membuat kita jatuh cinta.

Baca Juga : Belajar Menjadi Saudara Kandung yang Baik Seperti Kisah Anak Kecil Ini

Artikel Terkait