Advertorial
Intisari-online.com - Salah satu alasan yang menghambat perekonomian Indonesia adalah melambatnya pembangunan infrastruktur.
Namun, pada era ini pemerintah mengakselerasi pembangunan infrastruktur demi mengejar ketertinggalan dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Sebagaimana dipaparkan oleh Kementerian Keuangan Indonesia (Kemenkeu), saat ini pemerintah mengambil kebijakan fiskal ekspansif dimana Belanja Negara lebih besar daripada Pendapatan Negara.
Hal ini dilakukan untuk mendorong perekonomian tetap tumbuh, salah satu langkah untuk mendorong pembangunan tetap lancar adalah dengan mengambil utang.
Baca Juga : 10 Manfaat Jepan alias Labu Siam yang Jarang Diketahui. Salah Satunya Bisa Tingkatkan Fungsi Otak, Lo!
Meskipun, pada akhir-akhir ini utang pemerintah meningkat, hal itu tidak melanggar amanat undang-undang Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara.
Di mana defisit APBN masih terjaga kurang dari 3% terhadap PBD dan rasio utang kurang dari 60% dari PBD.
Berkenaan dengan hal itu beberapa proyek dibangun untuk meningkatkan infrastruktur demi menunjang perekonomian pemerintah.
Menurut pemaparan Kementerian Keuangan Indonesia (Kemenkeu) dijelaskan ada 3 proyek yang kini tengah dibiayai melalui utang.
Baca Juga : Cara Mengobati Biduran Secara Alami Tanpa Obat Kimia tapi Tetap Manjur
1. Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta
Menurut Jakartamrt, ini adalah salah satu proyek yang dibangun melalui utang pemerintah.
Tujuannya adalah untuk meningkatkan kapasitas angkut 412 ribu penumpang per hari.
Jarak tempuh dengan penggunaan moda transportasi ini adalah waktu tempuh Lebak Bulus - Bundarah HI menjadi 30 menit.
Pembangunan ini dibiayai melalui pinjaman luar negeri JICA Jumlah pinjaman untuk Phase 1 sebesar JPY125,2 milliar sekitar Rp15,9 triliun.
Baca Juga : Terlalu Kurus? Ini 6 Makanan untuk Tambah Berat Badan dan Massa Otot Lebih Cepat
2. Waduk Jatigede
Menurut KemenPUPR pembangunan Waduk Jatigede dibiayai melalui pinjaman luar negeri dari China dengan jumlah pinjaman sebesar USD332,6 juta atau sekitar Rp42,3 milliar.
Dengan tujuan kapasitas air 1,7 miliar m per kubik volume per tahun dan pengamanan banjir sebanyak 14.000 hektar.
3. Jalur KA (Double Track) Cirebon-Kroya
Pembangunan Jalur KA (Double Track) Cirebon-Kroya dibiayai melalui SBSN, dengan pembiayaan sekitar Rp800 miliar, menurut Kemenhub
Dengan tujuan meningkatkan kapasitas lintas kereta api per hari.
Memperlancar persilangan kereta api dari dan ke Jakarta, serta meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan rakyat melalui penyediaan infrastruktur transportasi.