Gagasan di balik penelitian ini tentu menarik.
Mereka tampaknya menggunakan sejumlah peptida dalam kombinasi dengan racun untuk menghentikan sel kanker agar tidak berfungsi dengan baik.
Para peneliti mengatakan pendekatan ini dapat menargetkan beberapa reseptor kanker pada saat yang bersamaan.
Namun, mereka tidak memberikan banyak detail, dan bahkan jika ilmu dasar tampaknya masuk akal, masih ada masalah yang mencolok atas klaim para peneliti.
Baca Juga : Ngeri! AS Beku dengan Suhu Minus 52 Derajat hingga Tewaskan Korban 10 Orang
Pertama, mereka tampaknya menyarankan bahwa kanker hanyalah salah satu penyakit yang membutuhkan penyembuhan menyeluruh tunggal.
Hal itu tidak benar, kanker sebenarnya adalah istilah umum yang merujuk pada lebih dari 200 penyakit.
Jenis yang berbeda memerlukan perawatan yang berbeda, dan tingkat keberhasilan juga dapat beragam antara satu pasien ke pasien lainnya.
Masalah besar lainnya adalah bahwa mereka hanya melakukan penelitian terhadap tikus sebagai kelinci percobaannya.
Baca Juga : Gadis 10 Tahun Dihukum dengan Kejam Hanya karena Diduga Mengambil Buku Mewarnai di Sebuah Toko
Itu berarti objek sangat jauh mendekati manusia dan mereka harus melalui sejumlah uji klinis manusia untuk menguji keamanan dan kemanjuran pengobatan itu.
"Uji klinis membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk menyelesaikannya dan mereka bahkan belum memulainya," kata Profesor Henning Walczak , Kepala Departemen Biologi Kanker di Cancer Institute University College London, kepada IFLScience.
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR