:quality(100)/photo/2018/04/22/3572694841.jpg)
Advertorial
Intisari-Online.com - Ibu hamil yang terpapar flu dikaitkan dengan peningkatan risiko hampir empat kali lipat bahwa anak mereka akan mengalami gangguan bipolar di masa dewasa.
Dilansir dari Parenthum.com.au, temuan ini juga memunculkan kemungkinan penyebab yang mendasari dan proses penyakit dengan skizofrenia.
"Calon ibu harus mengambil tindakan pencegahan yang masuk akal," kata Alan Brown, MD, MPH, dari Columbia University dan New York State Psychiatric Institute.
"Seperti misalnya mendapatkan suntikan flu sebelum dan pada tahap awal kehamilan serta menghindari kontak dengan orang-orang yang bergejala," lanjutnya.
Baca Juga : Catat! Ini 7 Hal yang Harus Disiapkan Semua Pasangan Sebelum Kehamilan
Meskipun telah ada petunjuk tentang hubungan influenza ibu dan gangguan bipolar anak, studi baru ini adalah yang pertama menggunakan diagnosis berbasis dokter dan terstruktur tindakan kejiwaan terstandar.
Di antara hampir sepertiga dari semua anak yang lahir di daerah California utara selama 1959-1966, para peneliti mengikuti 92 yang mengembangkan gangguan bipolar.
Para peneliti membandingkan itu dengan tingkat diagnosis flu ibu selama kehamilan dengan 722 kontrol yang cocok.
Baca Juga : 7 Cara Mudah Agar Cepat Hamil di Usia Lebih dari 40 Tahun, Yuk Intip!
Peningkatan risiko hampir empat kali lipat melibatkan infeksi influenza setiap saat selama kehamilan.
Tetapi juga ada bukti lain yang menunjukkan risiko yang sedikit lebih tinggi jika flu terjadi selama trimester kedua atau ketiga.
Selain itu, para peneliti mengaitkan paparan flu dengan peningkatan hampir enam kali lipat dalam subtipe gangguan bipolar dengan fitur psikotik.
Sebuah studi sebelumnya, oleh Brown dan rekannya, ungkap risiko tiga kali lipat untuk skizofrenia yang terkait dengan influenza ibu selama paruh pertama kehamilan.
Baca Juga : Buah Parijoto, Warisan Sunan Muria yang Dianggap Bisa Atasi Masalah Sulit Hamil
Autisme juga terkait dengan infeksi virus pada ibu hamil sepanjang trimester pertama dan kemungkinan peningkatan terkait molekul inflamasi.
"Penelitian di masa depan mungkin dapat menyelidiki apakah faktor risiko lingkungan yang sama ini dapat menimbulkan gangguan yang berbeda," kata Brown.
"Hal itu tergantung pada bagaimana waktu prenatal mempengaruhi otak janin yang sedang berkembang," lanjutnya.
Baca Juga : Pria Ini Ngaku Pacaran dengan Seekor Kecoak Selama 1 Tahun dan Bilang Manusia Tak Menarik Baginya
Dugaan penyebab gangguan bipolar hampir mirip skizofrenia.
Sebagai contoh, keduanya memunculkan gejala pada awal masa dewasa.
Mereka juga perilaku psikotik dan menanggapi obat antipsikotik.
Baca Juga : Gaji Mencapai Rp230 Juta per Bulan dan Mudah Mendapatkan Istri Cantik, Inilah Fakta Menarik Pesumo