"Mereka memberi tahu kami pada Minggu bahwa hanya memiliki cadangan air sedikit," kata Direktur Regional Funai, Jorge Luiz de Paula.
Funai kemudian mengirimkan donasi kepada keluarga-keluarga suku Nao Xoha pada Senin.
Ahli geografi dan juru bicara Greenpeace, Marcelo Laterman, menyebut polusi tersebut mengkhawatirkan.
"Kami melihat lumpur beracun ini menyebar dan tampaknya akan meluas hingga 220 km ke bendungan lain, di mana residu penambangan ini dapat dihentikan," ucapnya.
NPR mengabarkan, kini muncul kekhawatiran bendungan kedua kemungkinan runtuh sehingga memaksa upaya evakuasi.
Sementara itu, otoritas Brasil memerintahkan agar 3 miliar dollar AS atau Rp 42,2 triliun aset Vale dibekukan, yang bertujuan untuk memakainya membayar kompensasi dan denda.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Intisari Online |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR