Intisari-Online.com - Bagi penggemar seafood, ketika disajikan olahan cumi yang berwarna hitam tentu tidak asing lagi dan sulit menolak karena rasanya yang lezat dan sangat gurih.
Namun seiring dengan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat akan keamanan pangan, beberapa konsumen mungkin sempat terbersit pertanyaan, "Apakah tinta cumi tersebut aman dikonsumsi?"
Bukankah tinta cumi yang berwarna hitam kelam tersebut sebenarnya merupakan cairan yang hanya akan disemprotkan dari tubuh bagian atas cumi (sotong) ketika hewan laut tersebut diserang predator yang akan memangsanya?
Warna tinta yang hitam pekat tentu akan menjadikan air di sekeliling cumi menjadi gelap dan otomatis menutupi daya pandang si predator sehingga cumi kemudian dapat menjauh dan melarikan diri.
Baca Juga : Nikmat Diminum saat Musim Hujan, Kopi Hitam Juga Punya Banyak Manfaat untuk Tubuh
Berikut jawaban dan paparan Bernadeta Soedarini, Dosen pada Program Studi Teknologi Pangan UNIKA Soegijapranata Semarang
Fakta ilmiah tentang tinta cumi yang dikaitkan dengan senyawa-senyawa yang terkandung di dalamnya.
Warna hitam pada tinta cumi sesungguhnya disebabkan oleh adanya senyawa Melanin dengan konsentrasi sangat tinggi dan zat besi.
Melanin sendiri merupakan polimer kompleks yang tersusun atas asam amino tirosin, salah satu asam amino yang berfungsi untuk mengaktifkan enzim-enzim tubuhkita.
Baca Juga : Kaya Manfaat, 5 Tanaman Obat Ini Bisa Ditanam di Pot Rumah Anda, Lo!
Source | : | tribunnews |
Penulis | : | Adrie Saputra |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR