Advertorial

Mengapa Dua Air Laut yang Bertemu di Teluk Alaska Ini Tidak Menyatu?

Intisari Online
,
Ade S

Tim Redaksi

Di Teluk Alaska, dipertemukan air dari Samudera Pasifik dan air dari Laut Bering namun keduanya tidak menyatu.
Di Teluk Alaska, dipertemukan air dari Samudera Pasifik dan air dari Laut Bering namun keduanya tidak menyatu.

Intisari-Online.com -Fenomena Teluk Alaskaboomingketika seorang fotografer bernama Kent Smith mengabadikan foto pemandangan air di Teluk Alaksa yang tidak menyatu di Flickr pada Juli 2010.

Pada tahun 2013, sudah 860.000 yang memviewgambar ini.

Namun apa yang sebenarnya terjadi di Teluk Alaska?

Teluk Alaska sendiri berada di antara dua negara, yaitu Amerika Serikat dan Kanada.

Baca Juga : Malam Ini Akan Ada Fenomena Supermoon di Indonesia: Inilah Pencetus Nama ‘Supermoon’!

Teluk ini berada di ujung Samudera Pasifik yang terbentang dari Semenanjung Alaska ke Alexander Archipelago di ujung Samudera Pasifik.

Dalam gambar yang diambil Smith, terlihat di tengah Teluk Alaska mempertemukan air dari Samudera Pasifik dan air dari Laut Bering namun keduanya tidak menyatu.

Melihat itu semua terjadi beberapa perdebatan antara setiap orang yang melihatnya.

Secara ilmiah, jawaban yang bisa di dapat ialah adanya perbedaan massa air.

Baca Juga : Fenomena Aneh : Ketika Jutaan Serangga Menutupi Langit Kota Suci Mekkah

Contoh sederhana pasti kita tahu bahwa air dan minyak tidak bisa bersatu.

Begitu pun dengan kedua laut tersebut.

Tidak bersatunya dua air laut di Teluk Alaska tersebut dikarenakan perbedaan kepadatan air, suhu, dan salinitas (tingkat kadar garam) masing-masing.

Air dari Samudera Pasifik seperti jenir air laut pada umumnya yang asin dan memiliki kadar garam tinggi.

Sementara air Laur Bering berasal darigletseratau es yang mencair.

Gletsersendiri di dapat dari air tawar atau air baru yang membeku.

Hal inilah yang membuat keduanya tidak bisa bersatu.

Contoh lainnya adalah Laut Mediterania yang berada di Samudera Atlantik.

Diketahui bahwa laut ini memiliki air yang hangat, tinggi garam, dan lebih pekat dibanding Samudera Atlantik.

Baca Juga : Fenomena Langka! Langit Australia Jadi 'Rumah' Bagi Awan 'Morning Glory'

Ketika Laut Mediterania memasuki Laut Atlantik melalui Selat Gibraltar, laut ini tetap tidak berubah.

Sehingga kedua laut tidak bisa tercampur.

(Mentari DP)

Baca Juga : Puting Beliung yang Terjang Sulawesi Selatan Ternyata Termasuk Satu dari Enam Fenomena Alam Langka Ini, Lo

Artikel Terkait