Pada umumnya yang dikeluhkan berupa nyeri otot, nyeri sendi, nyeri punggung, dan nyeri pada bola mata. Keluhan makin meningkat apabila organ-organ itu digerakkan.
Nyeri inilah oleh awam disebut "flu tulang", karena merata menyerang seluruh tubuh dan hilang bersamaan dengan tuntasnya demam.
Sedangkan ruam timbul pada saat awal panas, bentuknya menyerupai tanda kemerahan pada daerah muka, leher, dan dada.
Ruam dapat juga muncul pada hari keempat sakit, berupa bercak-bercak merah kecil seperti bercak pada penyakit campak.
Baca Juga : GSK dan IDAI Bersama Kemenkes Meluncurkan Gerakan Bersama Melawan Demam Berdarah
Kadang-kadang, ruam timbul hanya pada daerah tangan atau kaki, berbentuk spesifik seperti kaus tangan dan kaki. Bentuk terakhir ini lazimnya timbul setelah panas turun di hari kelima.
Seperti DBD, demam dengue juga disertai perdarahan, tapi tidak selalu berupa perdarahan spontan. Bahkan pada sebagian besar penderita, perdarahan baru muncul setelah dilakukan tes tourniquet.
Bentuk-bentuk perdarahan spontan yang mungkin terjadi umumnya berupa perdarahan kecil (petechiae) dan agak besar di kulit (ecfiimosis), perdarahan gusi atau hidung, dan kadang perdarahan massif yang berakhir dengan kematian.
Pada anak-anak tertentu, munculnya panas selalu disertai perdarahan hidung (epistaksis).
Baca Juga : Cegah Demam Berdarah Dengue dan Virus Zika dengan 5 Losion Anti Nyamuk Alami Ini!
Dalam dunia medis, "kebiasaan" ini dikenal sebagai habitual epistaksis, terjadi akibat kelainan bersifat sementara dari gangguan berbagai infeksi (tidak harus karena virus dengue).
Ada juga anak yang apabila mengalami sakit panas dan minum obat panas tertentu akan mengalami perdarahan hidung.
Source | : | Majalah Intisari |
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR