Dalam serangkaian percobaan, peserta ditemukan menunjukkan toleransi nyeri yang lebih baik ketika tertawa bersama kelompok.
"Ketika tawa muncul, ambang nyeri meningkat secara signifikan, sedangkan ketika subyek menyaksikan sesuatu yang tidak secara alami menimbulkan tawa, ambang nyeri tidak berubah," tulis para penulis makalah tersebut.
Meskipun fenomena ini tidak dipahami dengan jelas, para peneliti percaya bahwa tertawa dapat melepaskan zat kimia otak atau endorfin dalam tubuh yang dapat meningkatkan kemampuan kita untuk menahan rasa sakit.
Latihan fisik
Jangan lantas menganggap bahwa tertawa berarti dapat menggantikan aktivitas fisik atau membantu Anda menurunkan berat badan.
Baca Juga : Bukan Karena Penyakit, 5 Orang Ini Meninggal Karena Tertawa Terlalu Keras
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR