Gangguan kesehatan Lilli termasuk penyakit paru-paru kronis, keterlambatan perkembangan, dan peningkatan tekanan darah.
Karena dia menjadi pasien yang tinggal permanen di rumah sakit, Lilly diberi kamar tidurnya sendiri yang dapat dipersonalisasikan keluarganya.
"Itu penuh dengan DVD, mainan, dan buku sehingga dia tidak pernah kekurangan cerita," tambah Glyn.
"Dia sangat senang di rumah sakit. Staf perawat seperti keluarga kedua baginya. Bahkan, mereka biasa berebut tugas untuk menjaga Lily."
Baca Juga : Kutub Magnet Bumi Bergeser, Ilmuwan pun Khawatir, Bagaimana dengan Indonesia?
Glyn, dari Wrexham, mengatakan staf rumah sakit di Wrexham Maelor berusaha membuat kehidupan Lilly di bangsal senyaman mungkin.
Mereka memberinya pengalaman yang ingin dimiliki oleh setiap balita, mulai dari mencebur ke kolam renang hingga menempel di cat.
Mereka bahkan menyekop salju dari luar sehingga dia bisa menyentuhnya untuk pertama kalinya.
"Saya senang pergi ke bangsal dan bermain dengannya. Kami akan bermain kuda-kuda-an, dia akan duduk di atas lutut saya dan saya akan memantulkannya ke atas dan ke bawah untuk waktu yang lama," kata pria 63 tahun itu.
Baca Juga : Ini 11 Tanda Tubuh Penting yang Jangan Pernah Diabaikan, Salah Satunya Berat Badan Turun Drastis
"Aku adalah kakek yang sangat bangga."
Awalnya, dokter takut pada Lilly, yang lahir pada Oktober 2015, tidak akan bertahan sampai Natal berikutnya.
Tetapi ketika dia mencapai usia dua setengah tahun, Lilly, yang juga terlahir dengan Down sindrom mulai mengalami masalah pernapasan.
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Adrie Saputra |
KOMENTAR