Menurut Born Free, 85 persen konflik antara manusia dan harimau terjadi ketika orang-orang masuk ke wilayah satwa liar, seperti pergi ke hutan.
Oleh karenanya, sekarang badan amal itu menyerukan kepada dunia untuk membantu menyelamatkan spesies hewan langka tersebut.
Baca Juga : Kopi Paling Populer di Dunia Terancam Punah, dan Itu Adalah Salah Kita Sendiri
Salah satu cara yang mereka lakukan adalah bekerja bersama dengan tujuh LSM India untuk mengatasi krisis perburuan liar serta juga melindungi habitat harimau.
Bersama-sama, mereka berharap ini bisa mempromosikan gagasan konservasi sehingga masyarakat dan satwa liar dapat hidup berdampingan secara damai.
Alasan mengapa Born Free melakukan hal ini di India, karena dari 4.000 ekor harimau yang diyakini tersisa, setengah di antaranya diperkirakan berasal dari India.
Lalu lebih dari 500 di antaranya ditemukan di wilayah tengah Satpuda, India.
"India adalah salah satu rumah terbesar bagi beberapa keanekaragaman satwa liar di Bumi," kata CEO Born Free, Howard Jones.
“Karena berada dalam ekosistem yang luar biasa ini, harimau membutuhkan kita untuk membuat mereka yang tersisa bertahan.”
“Cara dengan mengurangi konflik manusia-satwa liar.”
“Cara tersebut termasuk dengan mengurangi perburuan yang mengincar bagian tubuh mereka untuk dijadikan obat tradisional dan berhenti merusak habitatnya.”
Jones juga ingin menyakinkan bahwa akan ada konsekuensi yang mengerikan jika dunia ini tidak memiliki harimau satu ekor pun.
Karenanya, sebelum terlambat, ia meminta inisiatif semua orang untuk tidak memburu harimau.
Baca Juga : Mirip di Jepang, Rumah-rumah di Italia Ini Juga Diobral Sangat Murah, Hanya Rp14.000, Berminat?
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR