Dari sana ia tukar pengalaman dan bahkan tak jarang mereka tukar-menukar ular.
Hingga akhirnya tahun 2008, ia pun memutuskan untuk menjadi penari ular.
"Mulai menari ular sejak tahun 2008. Karena masih nunggu ularnya besar. Udah sebesar lengan baru saya nari ular. Yang saya pakai pertama itu piton Bali dan sekarang sudah mati, pas berumur delapan tahun mati," katanya.
Ketika pertama kali melakoni profesi sebagai penari ular, dirinya dilarang oleh keluarganya.
Baca Juga : Robby Tumewu Meninggal dan Pernah Alami Stroke, Ini 7 Hal yang Dapat Dilakukan untuk Mencegah Stroke
Bahkan tak jarang cemoohan yang ia terima.
"Saya dibilang kayak orang sok. Ngapain sok jadi orang. Dan waktu itu keluarga memang belum pernah nonton saya pas pentas," katanya.
Source | : | Tribun Bali |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR