7. Migrain
Jarang terkait dengan stroke, tetapi remaja yang menderita migrain mengalami tingkat stroke sedikit lebih tinggi, dan harus melakukan evaluasi medis menyeluruh untuk menentukan apakah migrain benar hanya migrain ringan atau apakah sebenarnya itu adalah mini stroke.
8. Kolesterol tinggi
Relatif jarang terjadi pada remaja, tetapi ada beberapa gangguan metabolisme bawaan yang bisa menyebabkan kadar kolesterol darah naik, dan dapat menyebabkan penyakit jantung serta penyakit serebrovaskular, meningkatkan risiko stroke.
9. Terapi hormon, penggunaan steroid, pil KB, dan kehamilan remaja
Semua dapat mengubah hormon tubuh, fisiologi pembuluh darah dan fungsi pembekuan darah, meningkatkan risiko stroke.
10. Trauma kepala, gegar otak, atau trauma berat lainnya
Menyebabkan gangguan dalam tubuh, dan berdampak pada stroke iskemik atau hemoragik bagi orang muda.
Selain itu, pola hidup yang tak sehat juga berpotensi menjadi penyebab utama stroke pada remaja.
Misalnya menghisap rokok berlebihan, mengonsumsi minuman berenergi, pil kafein, dan narkoba merupakan faktor-faktor risiko besar stroke pada remaja. (Moh. Habib Arsyad/Intisari Online)
Baca Juga : 6 Tips Belanja Online, Salah Satunya Belanjalah di Hari Selasa dan Kamis!
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Adrie Saputra |
KOMENTAR