Atas dasar bukti tersebut, sarjana modern menawarkan tiga teori dasar tentang penaklukan Israel terhadap Kanaan.
Dua yang pertama pada dasarnya menerima kebenaran historis dari kisah Eksodus.
Teori pertama menyatakan dua gelombang besar emigrasi dari Mesir, mencapai Kanaan secara terpisah dalam beberapa dekade dan menduduki tanah tersebut.
Teori kedua mengusulkan aliran migrasi terus-menerus dari suku-suku nomaden dari Mesir melalui Sinai dan Mesopotamia.
Baca Juga : Mencegah Uban di Usia Muda Dengan 5 Obat Herbal Rumahan Ini, Yuk Coba!
Mereka kemudian berkumpul di sekitar pusat-pusat keagamaan umum, menjalin aliansi di masa krisis, dan akhirnya dikonsolidasikan ke dalam satu negara.
Teori ketiga lebih mengarah pada orang-orang Kanaan itu sendiri dan menggarisbawahi pentingnya elemen etnis asing.
Menurut pandangan ini, inti dari bangsa Israel terdiri dari para budak dan orang-orang yang tertindas di Kanaan yang meninggalkan tuan mereka untuk menetap di luar kota.
Mereka mungkin bergabung selama bertahun-tahun dengan suku-suku nomaden dari gurun Sinai, tapi etapi jumlahnya tidak banyak.
Baca Juga : Dari Prancis hingga Israel, Seperti Apa Sih Gaya dari Preman-Preman di Negara Tersebut?
Bagaimanapun, semua elemen yang tertindas bergabung untuk bangkit melawan mantan penguasa mereka dan mengambil alih tanah itu.
Dalam prosesnya mereka berkembang menjadi masyarakat nasional yang menemukan sendiri tradisi masa lalu yang sama.
Baca Juga : Kisah Orang Israel Kuno Menginap di 'Tempat Mengerikan' Saat Menuju Kanaan 3200 Tahun Lalu
Source | : | myjewishlearning.com |
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Adrie Saputra |
KOMENTAR