Menurut Akademi Ilmu Pengetahuan China, suhu di Bulan mencapai 100 derajat Celcius.
Dilansir dari Space.com, Jumat (11/01/2019), permukaan bulan mengalami berhari-hari dan malam yang masing-masing berlangsung sekitar 14 hari di Bumi.
Keberhasilan Yutu 2 terbangun dari "tidur siang" adalah sebuah prestasi tersendiri yang melebihi pendahulunya, robot Yutu yang gagal pada 2013.
Panorama itu juga menunjukkan tepi beberapa instrumen sains yang berada di atas Chang'e 4.
Baca Juga : Waspada Saat Minum Air dari Dispenser, Ternyata Ada Bahaya Tersembunyi!
Menurut Badan Antariksa Nasional China (CNSA), instrumen itu merupakan kolaborasi antara China dengan pemerintah lainnya.
Instrumen tersebut akan mengumpulkan pengamatan di sisi jauh bulan dan mengirimkan kembali data sains tersebut dalam beberapa hari ke depan.
Sayangnya, informasi ini tidak dapat dikirim langsung dari sisi jauh Bulan ke Bumi karena terhalang "badan" bulan.
Sebagai gantinya, sinyal akan dikirim dari permukaan bulan ke satelit relai bernama Queqiao.
Baca Juga : Buah Parijoto, Warisan Sunan Muria yang Dianggap Bisa Atasi Masalah Sulit Hamil
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Adrie Saputra |
KOMENTAR