4. Sosialisasi bahaya serangan tawon ndas
Saat mencari sarang tawon, petugas menyisir di lokasi-lokasi kumuh. Tempat kumuh menjadi favorit bagi tawon, khususnya tawon ndas.
Tawon Vespa lebih memilih bersarang di tempat yang banyak sumber makanan, terutama tempat kumuh.
Selain itu, biasanya juga memilih sarang di pohon-pohon, tanaman hias, batu, dan atap rumah.
Pihak Damkar Klaten bersama LIPI akan mengadakan sosialsiasi tentang pencegahan dan tata laksana penanganan terhadap tawon Vespa Affinis di Pendapa Pemkab Klaten pada Senin (14/1/2019).
Sosialisasi tersebut mengundang seluruh kepala desa, SKPD, para camat se-Kabupaten Klaten ditambah dengan kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) di wilayah Solo Raya.
5. Penjelasan ahli tentang tawon ndas
Pakar toksinologi, Dr dr Tri Maharani MSi SPEM mengatakan, tawon Vespa Affinis merupakan jenis tawon predator.
Tawon jenis ini memiliki kemampuan untuk memasukkan racunnya ke tubuh manusia. Dosis racun kecil jika hanya satu atau dua tawon yang menyengat.
Namun, bila jumlah tawon yang menyengat banyak, maka mampu menyebabkan hiperalergi.
Sementara itu, pakar ilmu serangga dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Hari Nugroho menjelaskan, tawon ndas telah tersebar di Asia tropis.
Tawon ini bukan jenis baru.
Tawon ndas memiliki ciri tubuh yang mudah dikenali, yakni ukuran badan agak besar dan panjang sekitar tiga sentimeter, tubuh berwarna hitam dan belang berwarna kuning atau oranye di bagian perut, katanya. (Michael Hangga Wismabrata)
(Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Fakta di Balik Serangan Tawon "Ndas" di Klaten, 7 Warga Meninggal Dunia hingga Daerah Rawan”)
Baca Juga : Nukman Luthfie Meninggal dan Sempat Terkena Stroke: Ini Jenis, Gejala, dan Orang yang Mungkin Alami Stroke
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR