Jadi, apa istimewanya kalimat itu sehingga harus dijadikan head line?
Jatuh cinta tak pernah salah
"Saya tidak mengerti kenapa itu harus dibahas. Dari dulu 'kan masalahnya juga selisih usia," kata psikolog dari Lembaga Psikologi Terapan (LPT) UI, Dra. Dewi S. Matindas.
Lantas ia mencontohkan generasi ibunya. "Bekas murid menjadi istrinya, keponakan teman menjadi istrinya," ungkapnya.
Eileen Rachman, psikolog dan direktur Experd, juga berpendapat sama; kasus itu sudah terjadi sejak lama.
Hanya kalau dulu orang melihatnya sebagai, "This is a big problem! Sekarang lebih cenderung sebagai tantangan."
Tapi, kedua psikolog juga sepakat, ada segudang masalah yang jauh lebih kompleks pada pasangan tersebut dibandingkan dengan pasangan normal.
"Perbedaan usia yang sangat jauh akan menciptakan banyak perbedaan dan bisa menimbulkan masalah; mulai dari pergaulan, selera, dan cara memandang sesuatu.
Kemampuan untuk saling menyesuaikan diri dan memahami satu sama lain sangat diperlukan dalam perkawinan beda usia jauh (BUJ).
Selebihnya, saya pikir masalah yang dihadapi tak beda dengan perkawinan lainnya," kata Dr. I. Riberu, konsultan perkawinan dan pakar pendidikan.
Sebagai makhluk sosial, setiap individu memang tak bisa lepas dari gesekan dengan orang lain yang akan menilai kita. Inilah yang bisa menjebak pasangan BUJ ke dalam problem pelik.
Source | : | Majalah Intisari |
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR