Dalam sebuah penelitian, 36 pria kurus meningkatkan asupan kalori sebesar 40% dengan mengonsumsi kelebihan kalori sebagai camilan di antara waktu makan. Mereka mengalami peningkatan yang signifikan dalam lemak hati dan lemak perut.
Menariknya, penelitian terkontrol lain menunjukkan bahwa waktu ngemil mungkin menjadi apa yang membuat perbedaan ketika bicara soal perubahan berat badan.
Baca Juga : Mengatasi Hasrat Ngemil Tanpa Merusak Pola Makan Sehat
Penelitian ini pada 11 wanita tanpa lemak menemukan bahwa mengonsumsi camilan 190 kalori pada pukul 11:00 malam mengurangi jumlah lemak yang mereka bakar secara signifikan lebih banyak daripada mengonsumsi makanan ringan yang sama pada pukul 10:00 pagi.
Hasil campuran menunjukkan bahwa respons berat badan terhadap ngemil mungkin bervariasi berdasarkan individu.
Efek ngemil pada gula darah
Meskipun banyak orang percaya bahwa perlu makan lebih sering untuk menjaga kadar gula darah stabil sepanjang hari, nyatanya ini tidak selalu terjadi.
Baca Juga : Ngemil Almond Efektif Tingkatkan Kesuburan
Faktanya, penelitian tahun 2014 pada diabetisi tipe 2 menemukan bahwa hanya makan dua kali sehari dalam jumlah besar menghasilkan kadar gula darah puasa yang lebih rendah, sensitivitas insulin yang lebih baik dan penurunan berat badan yang lebih besar daripada makan enam kali sehari.
Penelitian lain telah melaporkan tidak ada perbedaan dalam kadar gula darah ketika jumlah makanan yang sama dikonsumsi sebagai makanan atau makanan ditambah camilan.
Tentu saja, jenis makanan ringan dan jumlah yang dikonsumsi adalah faktor utama yang mempengaruhi kadar gula darah.
Makanan ringan rendah karbohidrat dan berserat tinggi secara konsisten terbukti memiliki efek yang lebih baik pada kadar gula darah dan insulin daripada makanan ringan karbohidrat tinggi pada orang dengan dan tanpa diabetes.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR