Intisari-Online.com - Pada 2017 para ilmuwan berhasil membuat hibrida embrio babi dan manusia yang disebut dengan chimera.
Pada 2018, para ilmuwan kembali membuat chimera.
Chimera yang dibuat bukan lagi hibrida dari babi dan manusia, tapi embrio campuran antara domba dan manusia.
Tujuannya, agar di masa depan donasi organ bisa dilakukan dengan bagian tubuh hewan yang telah direkayasa dan tidak alami.
Baca Juga : Buah Parijoto, Warisan Sunan Muria yang Dianggap Bisa Atasi Masalah Sulit Hamil
Demi tujuan itu, para peneliti menciptakan chimera domba-manusia pada Februari 2018.
Mereka memasukkan sel induk manusia ke dalam embrio domba.
Hasilnya adalah makhluk hibrida yang lebih dari 99 persen domba dan sedikit mirip manusia.
Meski berhasil, embrio ini dihancurkan setelah 28 hari.
Baca Juga : Bukan Lemah Jantung, Ini Penyebab Sebenarnya Tangan Anda Selalu Berkeringat dan Basah
Pasalnya, apa yang dilakukan oleh ahli genetika dari Stanford University itu menimbulkan kontroversi cukup besar.
"Kontribusi sel manusia sejauh ini sangat kecil. Ini tidak seperti babi dengan wajah manusia atau otak manusia," jelas Hiro Nakauchi, ahli sel punca dalam presentasi penelitiannya dikutip dari Science Alert, Selasa (01/01/2019).
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR