Dalam percobaan, pemilik anjing akan menunjuk ke sebuah wadah berisi makanan. Anjing itu akan lari ke sana.
Kemudian pemilik anjing juga diminta untuk berlari ke arah sebuah wadah tanpa makanan. Rencananya anjing-anjing itu akan ditipu.
Namun apa daya, dalam beberapa proses beberapa anjing tidak bergerak walau sang pemilik telah menujuk tempat wadah kedua.
Alasannya sederhana.
Diketahui bahwa anjing akan berlari ke suatu obyek yang akan ditunjuk oleh pemiliknya.
Tapi di sisi lain anjing diyakini mampu memahami gerak tubuh manusia. Dan jika gerakannya tidak konsisten, anjing bisa menjadi gugup dan stres.
Dalam tiga kali percobaan, anjing tersebut tidak melakukan apa yang diminta oleh pemiliknya. Sebab, mereka tidak percaya dengan pemiliknya.
Menurut Animal Cognition Journal, ada 34 anjing ikut serta dalam percobaan dan mereka semua menunjukkan hasil yang sama.
Nah, inilah yang membuat para peneliti percaya bahwa pengalaman anjing inilah yang membuat mereka peka terhadap gerakan orang yang baik dan berniat jahat padanya atau orang disekitarnya.
Dengan begini, anjing akan menggunakan pengalaman mereka sebelumnya untuk mengetahui bahwa seseorang itu jahat atau tidak.
Baca Juga : Jika Ingin Diet Sukses, Pilih Diet Terbaik yang Sesuai untuk Tubuh dengan 5 Cara Berikut!
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR