Gao sendiri baru ditangkap pada 2016.
Itu pun, terjadi secara tak sengaja.
Awalnya, sama sekali tak ada yang menduga bahwa Gao, seorang pria pemilik toko kelontong yang dikenal baik, melakukan hal sadis seperti itu.
Kejahatannya terbongkar karena pamannya melakukan tindak pidana ringan.
Polisi kemudian mengambil sampel DNA Paman Gao sebagai prosedur rutin penanganan kasus pidana.
Tapi, DNA Paman Gao membuat polisi curiga, karena begitu mirip dengan DNA pelaku pemerkosaan berantai.
Polisi kemudian mengambil sampel DNA dari Gao, dan memastikan bahwa DNA Gao sama persis dengan DNA pelaku yang sudah dikantongi kepolisian.
Gao akhirnya mengakui telah melakukan 11 tindak pembunuhan.
Baca Juga : Sekali Lagi, Ingatlah: Kebanyakan Olahraga Justru Bisa Berbahaya bagi Tubuh, Jangan Berlebihan!
Source | : | tribunnew.com |
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Adrie Saputra |
KOMENTAR