Ada pun diet ini didasarkan pada serangkaian 10 konsep utama, yang meliputi makan lebih banyak hasil bumi, makanan laut, dan biji-bijian; makan daging berkualitas tinggi tetapi jumlahnya lebih sedikit secara keseluruhan; menggunakan produk organik bila memungkinkan; makan lebih banyak makanan buatan rumah; dan mengurangi limbah makanan.
Makanan yang ideal pada diet memiliki rasio 2 : 1 gram karbohidrat terhadap gram protein.
TLC Diet adalah singkatan dari perubahan gaya hidup terapeutik. Diet yang dibuat oleh para ahli di Institut Kesehatan Nasional AS ini berfokus untuk menurunkan kolesterol.
Baca Juga : Seberapa Amankah Diet Vegan untuk Anak-anak yang Sedang Tumbuh Kembang?
Orang-orang melakukan diet ini mengonsumsi lebih sedikit lemak jenuh, membatasi makanan seperti mentega, dan keju, dan daging merah, namun makan lebih banyak buah-buahan, sayuran, ayam tanpa kulit, ikan, biji-bijian, dan susu rendah lemak.
Volumetrics adalah diet yang dikembangkan oleh profesor nutrisi Penn State University, Barbara Rolls.
Diet ini membagi makanan menjadi empat kategori berdasarkan kepadatan kalori. Kategori satu termasuk buah-buahan dan sayuran tanpa tepung, sup, dan susu tanpa lemak.
Baca Juga : Tak Ingin Usaha Diet 'Gagal' Gara-gara Liburan Natal dan Akhir Tahun? Anda Wajib Lakukan Ini
Kategori dua yakni buah dan sayuran bertepung, sereal, daging rendah lemak, dan kacang-kacangan.
Kategori tiga termasuk daging lainnya, keju, roti, saus salad, es krim, dan kue. Terakhir, kategori empat yakni kerupuk, keripik, permen cokelat, kue, kacang, mentega, dan minyak.
Tidak ada makanan yang benar-benar terlarang, tetapi pelaku diet diminta makan makanan dalam kategori satu dan dua, membatasi ukuran porsi makanan dalam kategori tiga, dan meminimalkan pilihan dari kategori empat.
Diet ini mendapatkan skor tinggi untuk keamanan dan nutrisi, dan merupakan salah satu diet terbaik untuk diabetes, menurut panel ahli.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR