Konspirasi pembunuhan itu gagal dan insiden tersebut membuat Commodus menjadi paranoid.
Dia mulai melihat pengkhianatan di mana-mana.
Dia mengeksekusi dua calon pembunuh bersama dengan sekelompok senator terkemuka yang juga diduga terlibat upaya pembunuhan terhadap dirinya itu.
Sementara Lucilla diasingkan ke Capri sebelum akhirnya dibunuh juga.
Baca Juga : Masih Suka Makan Mi Instan Campur Nasi? Hentikanlah Sekarang Juga, Akibatnya Sangat Berbahaya
Upaya pembunuhan menandai titik balik dalam pemerintahan Commodus.
Begitu Commodus 'mencicipi darah manusia', rasa belas kasihan sudah tak dapat lagi dia rasakan.
MEGALOMANIA DI COLOSSEUM
Di bawah kekuasaan Commodus, Roma turun “dari kerajaan emas ke besi berkarat”.
Baca Juga : Misteri Kematian Bintang Film Dewasa August Ames, Menyisakan Fakta yang Mengerikan!
Eksekusi para senator telah membangkitkan hasratnya akan darah.
Bahkan kaisar Commodus mulai tampil di Colosseum sendiri, bersaing sebagai gladiator.
Commodus akan memasuki arena dengan pakaian Merkurius dan menyingkirkan semua pakaiannya yang lainnya.
Sama jijiknya dengan para senator saat melihat kaisar mereka berlarian setengah telanjang di pasir amfiteater, mereka terlalu takut untuk melakukan apa pun selain bermain bersama.
Menjelma menjadi megalomania, Commodus juga menyatakan dirinya sebagai inkarnasi dewa Hercules dan memaksa senat untuk mengakui keilahiannya.
Patung-patung yang menggambarkan dirinya sebagai pahlawan mitologis mulai didirikan di seluruh kota.
Source | : | allthatisinteresting.com |
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Adrie Saputra |
KOMENTAR