Pembangunan kapal induk ini menguras biaya sekitar 1,8 miliar dollar AS (Rp 23 triliun) hingga 5,63 miliar dollar AS (Rp 72 triliun) dan pengembangannya akan memakan waktu sekitar 10 tahun.
Rencananya, kapal induk Storm akan dimasukkan ke dalam ke dalam program persenjataan negara periode 2019 – 2025.
Kapal tersebut akan mulai dioperasikan angkatan laut pada 2030 dan berada di Pangkalan Severomorsk (1.880 km di utara Moskwa).
Storm akan memiliki dek yang sepenuhnya terbuka, berbeda dengan Admiral Kuznetsov yang dilindungi artileri.
Kapal ini akan dipandu dan dilindungi seperti seluruh 19 kapal induk Amerika dengan skuadron yang komplet dengan kapal perang dan kapal selam.
Sepenuhnya Storm menjadi "bandara mengapung" yang dapat menampung satu skuadron pesawat. Dek lepas landasnya akan seluas 14 km atau tiga kali lapangan sepak bola.
Dek tersebut akan memiliki empat jalur dengan panjang yang berbeda, serta sistem peluncuran gabungan, yakni springboard dan springboard-catapulting.
Baca Juga : 10 Negara dengan Jumlah Operasi Plastik Terbanyak, Tak Ada Korea Selatan
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR