Tampilan video selanjutnya menunjukkan warga Korea Utara saat menghadiri kebaktian di Katedral Jangchung dan Gereja Bongsu, dua rumah ibadah yang dikelola pemerintah di Korea Utara.
Video selanjutnya menampilkan pesan yang mengharapkan perdamaian dan persatuan antara para pemuka agama di dua Korea.
"Kami berharap para agamawan Korea Utara dan Selatan dapat berjalan beriringan menuju perdamaian dan penyatuan yang dipenuhi berkat Tuhan Kristus," tulis pesan tersebut.
Video singkat ucapan Natal tersebut ditayangkan dalam konser Natal pada Jumat (21/12/2018) pekan lalu di Katedral Anglikan Seoul, menurut Kookmin Ilbo.
Dikonfirmasi Kementerian Unifikasi Korea Selatan, video tersebut memang benar dikirimkan oleh Korea Utara dan ditujukan kepada Komisi Keimanan dan Ketertiban Gereja Korea Selatan. Demikian diberitakan Joongang Ilbo.
Melansir dari United Press International, kiriman video ucapan Natal tersebut sangat jarang dilakukan Korea Utara yang dikenal melarang praktik keagamaan dan menganggap agama sebagai ancama terhadap rezim.
Namun Pyongyang menjalankan sebuah asosiasi keagamaan dan gereja yang diotorisasi negara untuk menunjukkan kepada dunia luar bahwa Korea Utara menjunjung kebebasan beragama.
Baca Juga : Bertandang ke Kota Ini, Tinggal Menyeberangi Meja Saja Sampailah Kita ke Korea Utara
Menurut laporan Kementerian Unifikasi Korea Selatan, pemimpin sekaligus pendiri Korea Utara, Kim Il Sung melarang kegiatan keagamaan dan menyebut agama didasarkan pada takhayul.
(Agni Vidya Perdana)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Korea Utara Kirim Video Ucapan Selamat Natal ke Korea Selatan".
Baca Juga : Baru Saja Berdamai, Warga Korea Selatan Sudah 'Bikin Ulah' dengan Masuk Perbatasan Korea Utara Secara Ilegal
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Intisari Online |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR