Advertorial

Sujiatmi Perempuan Yang Menenun Ketabahan di Dada Jokowi

Yoyok Prima Maulana

Editor

Salah satu perempuan hebat yang selalu ada di belakang Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, adalah Sujiatmi Notomiharjo.
Salah satu perempuan hebat yang selalu ada di belakang Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, adalah Sujiatmi Notomiharjo.

Intisari-online.com -Di belakang lelaki hebat selalu ada perempuan yang tak kalah hebat.

Salah satu perempuan hebat yang selalu ada di belakang Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, adalah Sujiatmi Notomiharjo.

Sujiatmi merupakan wanita terkasih sekaligus ibunda Jokowi.

Dialah wanita yang selalu ada untuk Jokowi dan yang selalu menguatkan hati pria asal Solo tersebut saat terjatuh.

Baca Juga :Bung Karno Tetapkan 22 Desember Sebagai Hari Ibu Tapi Maknanya Kemudian Bergeser

Salah satunya bisa dilihat dari kisah masa kecil Jokowi yang dikutip dari buku berjudul"Saya Sujiatmi, Ibunda Jokowi"karya Kristin Samah & Fransisca Ria Susanti (2014).

Semasa belajar di SDN 111 Tirtoyoso, Solo Jokowi mengaku jarang belajar. Namun, dia sering juara kelas.

Kepintarannya semasa di bangku SD itu akhirnya mengantarkannya masuk ke SMPN 1 Surakarta, SMP terfavorit di kota Solo pada 1974.

Laiknya murid-murid SMPN 1 lainnya, cita-cita Jokowi adalah lulus dan meneruskan ke SMAN 1 Surakarta, sekolah terfavorit untuk kategori SMA di Solo.

Baca Juga :2 Bulan Hidup dengan Peluit di Bronkusnya, Asep Akhirnya Bisa Bernapas Lega Setelah Dioperasi

Malang tak dapat ditolak, untung tak dapat diraih. Jokowi yang pintar itu tidak lolos seleksi. Dia diterima di SMAN 6 (dulu bernama Sekolah Menengah Persiapan Pembangunan).

Semangat Jokowi kontan luruh. Dia malu dan kecewa mengingat kala itu SMAN 6 baru berdiri, belum teruji kualitasnya. Jokowi masuk sebagai angkatan pertama. Apa yang bisa dibanggakan, coba?

Maka Jokowi pun mogok makan dan mengurung diri di kamar saking sedihnya.

Jikapun berangkat sekolah, dia hanya 'sekadar' berangkat dan lebih sering membolos.

Dia kerap pula jatuh sakit dan nyaris satu tahun dalam kondisi seperti itu. Bahkan Jokowi pernah tak masuk sekolah dua bulan karena tipus.

Dokter berkata kepada Sujiatmi bahwa anaknya tersebut tak semata fisiknya yang sakit tapi juga hatinya.

Maka satu-satunya jalan bagi Sujiatmi adalah berjuang menempatkan diri sebagai teman untuk jiwa yang patah tersebut.

Baca Juga :Maia Estianty Pamer Makan Caviar, Hidangan yang Harga per Kilonya Bisa Sampai Rp16 Juta

Dia tak mengintervensi ataupun memaksakan kehendaknya kepada sang anak. Sujiatmi membebebaskan Jokowi untuk melakukan apa pun sembari setia mendampinginya.

Saat Jokowi mulai sembuh dan masuk sekolah lagi, Sujiatmi mengantar sendiri anaknya tersebut ke sekolah dengan motor.

Sujiatmi mengemudi di depan, Jokowi membonceng di belakang.

"Teman-temannya suko mengolok-oloknya setiap saya menjempunya. Mereka bilang, 'Kae kowe dipethuk mbakyumu' (itu kamu dijemput kakak perempuanmu)," kata Sujiatmi menirukan olokan teman-teman Jokowi.

Olokan tersebut bikin telinga Jokowi memerah tapi dirinya tak bisa berkutik.

Untunglah, suasana patah hati tersebut mulai menghilang saat Jokowi menginjak kelas 2.

menurut Sujiatmi, menginjak kelas 2 Jokowi mulai giat belajar dan lupa terhadap kekecewaannya.

Hasilnya dia kerap juara kelas. Bahkan saat kelulusan, Jokowi keluar sebagai juara umum sekolah.

Kasih seorang ibu memang luar biasa. Begitupula cinta dan pengorbanan Sujiatmi, untuk anak kinasihnya, Jokowi.

Baca Juga :Misteri Hubungan Bung Karno Dengan Ida Ayu, Ibu Terkasihnya

Artikel Terkait