Menular
Liza mengingatkan bahwa stres yang dirasakan ibu bisa "menular" ke anak.
"Ketika hamil tujuh bulan anak ketiga, suami saya meninggal. Secara psikologis pengaruh sama bayi saya itu. Dia dan yang lainnya (kakaknya) beda banget. Dia mudah ngigau malam, nangis. Ternyata dia menyerap stres saya," kata Liza.
Ketika ibu memilih untuk menunjukkan kebahagiaannya pada anak, hal itu akan berpengaruh pula pada psikologis anak.
"Senangnya jadi ibu adalah pilihan pribadi. Anak akan mencontoh kita. Kalau kita tenang, rileks, itu akan diserap dengan baik oleh anak," ucap ibu empat anak itu.
Ada sejumlah tantangan yang harus dihadapi para ibu agar jauh dari stres.
Pertama, menghadapi komentar atau perbandingan antara anak satu dengan yang lain.
Perbandingan terhadap anak semakin diperparah dengan adanya media sosial. Sejumlah ibu seringkali stres karena merasa dirinya tidak bisa seperti ibu lainnya dalam mengasuh anak, seperti yang dilihatnya di media sosial.
"Belajar lah menebalkan telinga untuk komen-komen (negatif) tersebut. Apalagi bagi ibu baru. Jangan mendengarkan komen dan membiarkan diri kita stres karena itu," tuturnya.
Dukungan sosial juga sangat penting bagi seorang ibu, terutama dari suami. Banyak suami yang kurang terlibat dalam pengasuhan anak sehingga beban yang dirasakan ibu sangat besar.
Baca Juga : Jangan Pernah Panik Saat Stress Melanda Kita
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Adrie Saputra |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR