Setelah mati, orang-orang yang mati ditumuk ke dalam lubang, kawah dan ngarai di sekitar distrik Stalingrad yang ancur.
Musim semi sudah dekat dan Tentara Merah khawatir epidemi bisa membunuh ribuan oramng lagi.
Tentara dikuburkan bersama kuda-kuda mereka, dan benda yang mereka bawa masih tersimpan dalam kantong mereka.
Botol-botol minuman, kunci, klip, sabuk, dan peralatan Wehrmacht lainnya telah ditemukan.
Identifikasi tag telah digali yang juga akan membantu Komisi untuk mengidentifikasi sanak keluarga atau keturunan yang masih hidup sehingga Komisi kemudian dapat memberitahu mereka tentang apa yang terjadi pada kakek mereka.
Seorang juru bicara mengatakan bahwa mengetahui nasih tentara yang hilang dan mempelajari rincian pemakaman sangat penting bagi keluarga mereka.
Kuburan massal ini memiliki luas 131 meter, lebar 7 meter dan kedalaman 2 meter.
Penggalian situs sekarang sudah selesai dan diharapkan para tentara akan dikuburkan kembali.
Mungkin mereka akan dipindahkan ke makam militer di Rossoschka yang diisi dengan korban Rusia dan Jerman yang mati.
Sejak berakhirnya Perang Dunia, badan amal Jerman, Volksbund, telah mencoba mengidentifikasi 910.293 korban perang di 83 Pemakaman Perang di Eropa Tengah, Timur dan Selatan-Timur.
Setiap tahun mereka menerima rata-rata lebih dari 35.000 pertanyaan tentang nasib akhir mereka yang hilang.
Pada akhir Pertempuran Stalingrad, Angkatan Darat Jerman telah kehilangan lebih dari seperempat sumber dayanya dalam pertempuran, artileri, dan persenjataan.
Baca Juga : Risiko Terkena Penyakit Jantung dan Kanker Bisa Diketahui dengan Tes Naik Tangga, Benarkah?
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR