AS mengeluarkan Rusia ultimatum 60 hari awal bulan ini untuk membuktikan bahwa Rusia bersih dari dugaan pelanggaran rudal dan kembali patuh pada perjanjian.
Hal itu berarti Moskow berada di bawah tekanan untuk membiarkan AS tahu tentang rudal baru mereka dan peluncurannya.
Namun, Rusia mengatakan pada hari Rabu bahwa pihaknya tidak berniat membiarkan inspektur AS melihat rudal itu.
Rudal itu sendiri dikatakan belum diuji pada rentang waktu tertentu seperti yang dituduhkan Washington sebelumnya.
Baca Juga : Tanpa Risih Meghan Markle Menghadiri Makan Siang Natal dengan Memakai Gaun yang Pernah Dikenakannya
Wakil Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Ryabkov, dalam sebuah wawancara harian Kommersant mengatakan bahwa langkah AS tersebut tidak dibenerkan dari sudut pandang politik atau teknis.
Ryabkov menuduh Washington melakukan upaya yang sangat mengganggu untuk mengetahui pabrik roket Rusia, padahal pada masa lalu AS menolak permintaan Rusia untuk melihat kapal selam AS di bawah perjanjian kontrol persenjataan lainnya.
Ryabkov mengatakan jika inspeksi seperti dilakukan, harusnya dilakukan di kedua negara.
Direktur Intelijen Nasional AS Daniel Coats mengatakan pada 30 November bahwa Rusia telah mengerahkan beberapa batalion dari rudal 9M729 dan menimbulkan ancaman langsung ke sebagian besar Eropa dan Asia.
Baca Juga : Berapa Banyak Gula Sebenarnya dalam Makanan dan Minuman Kita?
Source | : | Mirror |
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR