Advertorial

Berjalan Selama 3 Kali Seminggu Bisa Tingkatkan Kemampuan Otak Lho, Yuk Dicoba!

Mentari DP
,
Ade Sulaeman

Tim Redaksi

Penelitian baru dalam jurnal Neurology mengungkapkan bahwa berjalan selama tiga kali seminggu dapat meningkatkan kemampuan berpikir.
Penelitian baru dalam jurnal Neurology mengungkapkan bahwa berjalan selama tiga kali seminggu dapat meningkatkan kemampuan berpikir.

Intisari-Online.com – Seperti yang kita tahu semakin bertambahnya usia, semakin berkurang juga cara kerja tubuh kita.

Hal yang sama pun terjadi pada otak kita.

Nah, untuk menjaga agar otak kita tetap sehat, ada lho cara mudah yang bisa kita lakukan. Apa itu?

Dilansir dari CNN pada Kamis (20/12/2018), sebuah penelitian baru yang terbitkan pada Rabu (19/12/2018) dalam jurnal Neurology mengungkapkan bahwa berjalan atau bersepeda selama tiga kali seminggu dapat meningkatkan kemampuan berpikir.

Baca Juga : BJ80, SUV China yang Dijuluki Kendaraan Off-Road Paling Tangguh di Dunia, 7 Kali Lebih Kuat dari Mercedes-Benz

Tidak hanya itu, dua hal sederhana ini juga dapat membuart jantung lebih sehat.

“Jadi Anda dapat meningkatkan kesehatan otak dengan meningkatkan kesehatan jantung pada saat yang sama,” kata penulis studi utama James Blumenthal, seorang psikolog klinis di Duke University.

Dua cara ini juga diyakini dapat mengurangi risiko Alzheimer dan demensia, kata Dr Richard Isaacson, yang mengarahkan Pencegahan Alzheimer Klinik di Weill Cornell Medicine.

"Anda dapat melakukannya mulai hari dan melihat hasilnya besok, tambah Isaacson.

Diet dan olahraga atau tidak sama sekali

Diketahui penelitian ini melibatkan 160 orang dewasa yang memiliki tekanan darah tinggi atau risiko lain untuk penyakit kardiovaskular, yang tidak pernah berolahraga dan memiliki masalah kognitif seperti kesulitan membuat keputusan, mengingat, atau berkonsentrasi.

Peserta rata-rata berusia 65, di mana dua pertiga perempuan. Siapa pun yang didiagnosis dengan demensia atau tidak dapat berolahraga dikeluarkan.

Baca Juga : Gali Lubang untuk Septic Tank, Pekerja Ini Malah 'Bongkar' Kuburan Massal 45 Jenazah Korban Tsunami Aceh 14 Tahun Lalu

Lalu peneliti secara acak membagi peserta menjadi empat kelompok untuk studi enam bulan.

Satu kelompok melakukan diet DASH, kependekan dari Dietary Approaches to Stop Hypertension.

DASH adalah diet sehat jantung yang tidak makan garam, makanan berlemak, dan manisan dan hanya memakan sayuran, buah-buahan dan biji-bijian.

Kelompok kedua dilakukan tidak melakukan diet DASH.

Selama tiga bulan pertama, kelompok kedua ini diawasi di fasilitas rehabilitasi jantung di mana mereka melakukan olahraga berat tiga kali seminggu.

Seperti melakukan pemanasan selama 10 menit dan berjalan selama 35 atau bersepeda stasioner.

Kelompok ketiga melakukan keduanya. Di mana mereka berolahraga tiga kali seminggu dan mengikuti diet DASH.

Kelompok keempat hanya menerima saran untuk mengurangi risiko kardiovaskular mereka dengan pendidik kesehatan, tetapi diberitahu untuk tidak mengubah diet dan kebiasaan olahraga mereka.

Sebelum melakukan penelitian, peserta menjalani serangkaian tes kognitif, penilaian stres treadmill, dan analisis diet.

Selain itu, tekanan darah mereka, gula darah dan lipid dicatat. Tes dilakukan ulang pada akhir penelitian.

Baca Juga : BPJS Kesehatan: Keluarga yang Tak Daftarkan Bayi di Program JKN-KIS akan Kena Sanksi

Berubah hanya dalam enam bulan

Hasil keempat kelompok tersebut terlihat.

Terlihat kelompok yang melakukan olahraga mengalami peningkatan dalam hal kognitif daripada kelompok yang tidak berolahraga.

Oleh karenanya, Isaacson mengambil kesimpulan bahwa ketika tubuh melakukan aktivitas aerobik (berjalan atau bersepeda) dalam waktu enam bulan (sesuai penelitian), maka hal tersebut memiliki dampak yang signifikan pada bagian otak mereka.

Dampak yang signigikan tersebut berhubungan kognitif mereka. Sebab, kognitif mereka berkembang hanya dalam waktu enam bulan.

Untuk kelompok yang melakukan diet DASH tanpa latihan, hasilnya mereka tidak menunjukkan peningkatan keterampilan berpikir yang signifikan secara statistik.

Tapi kelompok ketiga, yang melakukan keduanya, mendapat hasil terbaik.

Kelompok ini rata-rata mendapat hampir 47 poin pada tes keseluruhan keterampilan berpikir eksekutif.

Angka tersebut baik dibandingkan dengan 42 poin bagi mereka yang hanya berolahraga dan sekitar 38 poin bagi mereka yang diberitahu untuk tidak mengubah diet dan kebiasaan olahraga mereka.

Baca Juga : Taruh Tanaman di Dalam Rumah dan Rasakan 5 Manfaat Baik Berikut Ini

Artikel Terkait