Menurut analisis, gelombang seismik, (kegempaan) yang tercatat, bahwa peristiwa amblesan ini juga bukan fenomena gempa bumi, atau aktivitas tektonik.
Berdasarkan catatan kegempaan, menurutnya tidak menunjukkan adanya mekanisme peryesaran batuan, dan sensor kegempaan.
Baca Juga : Cara Mengobati Biduran Secara Alami Tanpa Obat Kimia tapi Tetap Manjur
Hanya tercatat, satu sensor di lokasi terdekat amblesan tanah sehingga jelas ini merupakan aktivitas lokal.
Masih menurut Rahmat Triyanto, pengamatan berdasar pada sensor kegempaan BMKG terdekat yaitu sensor PJI (Prigen Pasuruan Jawa Indonesia).
Peristiwa ini sudah tercatat selama 2 kali, dengan catatan amblasan pertama pada pukul 21.41.27 WIB dan amblasan kedua pada pukul 22.30.00 WIB.
Pada akhir keterangan, masyarakat diimbau tetap waspada dengan kabar yang beredar dan tidak termakan berita tidak benar/hoax.
Baca Juga : Beginilah Penampakan Kebun Ganja Senilai Rp19 Milliar yang Tersembunyi di Dasar Bumi
Source | : | BMKG |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Adrie Saputra |
KOMENTAR