Advertorial
Intisari-Online.com – Bayangkan sensasi yang Anda rasakan pada kulit ketika seekor nyamuk atau seekor semut menggigit Anda, pasti terasa sangat gatal dan membuat Anda ingin menggaruk.
Kita pun menyadari betapa tidak nyaman dan gatalnya kulit yang gatal membuat kita merasa gatal pada kulit adalah gejala dan sejumlah penyakit.
Ada beberapa jenis gatal kulit yang berbeda berdasarkan akar penyebabnya.
Bila gatal karena gigitan nyamuk hanya berlangsung selama beberapa menit, beberapa jenis gatal lainnya, seperti gatal karena alergi parah bisa berlangsung selama berhari-hari dan bahkan bertahun-tahun.
Namun, ada beberapa gatal kulit yang bisa menjadi gejala dari penyakit mematikan, seperti berikut dilansir dari boldsky.
Penyakit ginjal
Ginjal adalah salah satu organ vital tubuh manusia yang berfungsi menyaring racun dan sampah dari sistem kita.
Sejumlah penelitian telah mencatat bahwa orang yang memiliki penyakit ginjal, baik mayor atau minor, menderita gatal pada kulit.
Baca Juga : Ternyata Gigi Berlubang juga Bisa Memicu Biduran dan Kulit Gatal
Jika mereka memiliki penyakit ginjal kronis seperti gagal ginjal, gatal juga bisa berlangsung terus-menerus.
Dikatakan bahwa racun dan sampah pada ginjal tidak dapat keluar dari sistem lalu masuk ke aliran darah yang menyebabkan kulit gatal.
Gangguan hati
Sama seperti ginjal, hati juga merupakan organ vital tubuh yang membantu pencernaan dan mengurai nutrisi untuk menyediakan energi bagi tubuh.
Baca Juga : Kulit Gatal? Bisa Jadi iPad Anda Penyebabnya!
Jika seseorang mengalami kulit gatal di seluruh tubuh, tanpa alasan, itu bisa menjadi gejala awal penyakit hati.
Ketika kelebihan empedu terjadi di hati, ia mulai mengasamkan dan masuk ke aliran darah. Dan, akhirnya menyebabkan gatal pada kulit.
Penyakit tulang belakang
Jika mengalami rasa gatal yang parah di punggung dan bagian tengah tubuh, tanpa adanya ruam, maka bisa jadi itu pertanda penyakit tulang belakang.
Baca Juga : Merasakan Gatal di Bagian Anus, Waspadai 6 Penyebabnya Bisa Jadi Itu Penyakit Berbahaya!
Ini biasanya disebabkan oleh cedera atau peradangan pada beberapa bagian sumsum tulang belakang.
Ketika saraf di dalam dan di sekitar sumsum tulang belakang rusak atau meradang, mereka “terjepit” saat duduk dan bergerak, menyebabkan sensasi gatal di daerah tersebut.
Penyakit Celiac
Jika mengalami gatal yang ekstrem, bersama dengan benjolan merah atau lepuhan di sekitar lutut, siku, bokong, dan area garis rambut, maka bisa jadi itu gejala dermatitis herpetiformis, kategori penyakit Celiac yang mempengaruhi kulit.
Baca Juga : Hati-hati! Jangan Asal Oles Salep Kulit saat Kulit Terasa Gatal
Ini biasanya disebabkan ketika orang mengonsumsi makanan kaya gluten, yang tubuh mereka tidak dapat memproses, karena penyakit Celiac.
Diet bebas gluten dan obat-obatan dapat mengobati gangguan ini, tetapi bisa memakan waktu yang lama.
Limfoma
Limfoma adalah jenis kanker darah yang mempengaruhi kelenjar getah bening.
Baca Juga : Organ Intim Istri Sering Gatal? Mungkin Itu Alergi Sperma, Ini Solusinya
Jenis kanker ini biasanya sangat sulit diobati dan tingkat kekambuhannya sangat tinggi.
Orang yang menderita penyakit ini mengalami kulit gatal di seluruh tubuh, tanpa adanya ruam.
Ini disebabkan oleh sitokin yang memicu respons peradangan pada sel-sel kulit, menyebabkan gatal-gatal parah.
Penyakit tiroid
Baca Juga : Catat! Menstruasi Bisa Ungkap Masalah Kesehatan, Dari Tiroid Hingga Kanker
Penyakit tiroid ada dua jenis. Yang pertama adalah hipotiroidisme, yang disebabkan oleh kelenjar tiroid yang kurang aktif, dan kedua hipertiroidisme, karena kelenjar tiroid terlalu aktif.
Penyakit tiroid adalah penyakit hormonal yang mungkin memerlukan pengobatan jangka panjang.
Ketidakseimbangan hormon yang disebabkan oleh penyakit tiroid juga dapat menyebabkan kulit gatal pada banyak pasien.
Menopause
Baca Juga : Fakta Menopause: Pada Usia Berapa Terjadi dan Apa Dampaknya bagi Kesehatan?
Meskipun ini bukan penyakit, namun dapat memiliki sejumlah efek samping negatif pada banyak wanita.
Menopause adalah fenomena alami yang terjadi pada setiap wanita, setelah usia 45 tahun, ketika siklus menstruasi berhenti.
Selama menopause, sejumlah perubahan hormonal terjadi dalam tubuh.
Karena perubahan hormon inilah minyak alami tubuh dapat turun produksinya sehingga membuat kulit kering dan gatal.
Baca Juga : Sering Dianggap Sepele, Ternyata Mengobati Gatal Tidak Boleh Sembarangan, Ini Penjelasannya