Bukan hanya sperma yang akan terpengaruh, akan tetapi alkohol juga bisa membuat gairah seksual menurun dan menyebabkan impotensi.
Dikutip dari Prevention, pria yang menenggak lima minuman atau lebih dalam seminggu memiliki 33 persen jumlah sperma yang lebih rendah dibandingkan dengan pria yang hanya meminum 1 hingga 5 minuman setiap minggunya.
Tak hanya alkohol, kafein yang dikonsumsi berlebihan juga bisa menurunkan jumlah sperma.
Untuk itu, batasi konsumsi makanan dan minuman yang mengandung kafein dengan hanya mengonsumsinya 1 sampai 2 cangkir per hari.
7. Terkena Senyawa Kimia
Bahan kimia dan beracun seperti pestisida, pelarut, dan berbagai logam berat dapat menurunkan jumlah sperma dan meningkatkan risiko kelainan sperma.
Oleh karena itu, para pria yang bekerja di daerah yang setiap harinya terkena racun perlu mengenakan pakaian pelindung dan masker wajah untuk menghindari paparan langsung dari berbagai bahan kimia berbahaya.
Selain itu penting untuk diketahui bahwa BPA atau zat kimia yang ditemukan dalam plastik berbentuk botol air minum, wadah makanan, serta lapisan kaleng alumunium bisa membahayakan jumlah sperma di dalam testis.
Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Fertility & Sterility melaporkan fakta bahwa pria dengan tingkat BPA yang lebih tinggi di dalam urinenya memiliki jumlah dan kualitas sperma yang lebih rendah dibandingkan dengan pria yang tingkat BPAnya lebih rendah.
Untuk itu, hindari wadah makanan dan minuman berbahan dasar plastik dan kaleng. Jangan sekali-kali memilih botol minum bernomor daur ulang 3 dan 7 karena cukup berbahaya dan berisiko tinggi mencemari air di dalamnya.
Kamu bisa mengecek label dan nomor kode ini di bagian bawah botol sebelum membelinya.
Usahakan untuk membawa botol minum dari rumah dan pastikan saat membelinya tertera tulisan BPA free untuk memastikan bahwa botol aman dari zat ini.
Penulis | : | None |
Editor | : | Yoyok Prima Maulana |
KOMENTAR