Bahkan, kini pil kecil itu menempati 45 persen dari pangsa pasar disfungsi seksual.
Namun, tahukah Anda, viagra sebenarnya dibuat bukan untuk tujuan ini?
Mulanya, ilmuwan perusahaan obat Pfizer di Inggris, Peter Dunn dan Albert Wood berniat membuat obat untuk menurunkan darah tinggi dan angina atau nyeri dada yang berhubungan dengan jantung koroner.
Saat itu, 1989, mereka menciptakan sildenafil citrate, nama farmasi viagra.
Dalam uji klinis, obat tersebut dinyatakan gagal.
Pasalnya, bukan menurunkan tekanan darah, obat ini justru meningkatkan aliran darah ke organ seksual.
Dengan kata lain, obat ini malah lebih efektif untuk menginduksi ereksi.
Baca Juga : Untuk Urusan Seksual, Khasiat Bawang Putih Tidak Kalah dari Viagra
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Adrie Saputra |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR