Advertorial

Ngeri, Proses Evakuasi 16 Jenazah Korban di Puncak Rabo Turut Dihadang KKB, Helikopter Ditembaki

Intisari Online
,
Ade Sulaeman

Tim Redaksi

Proses evakuasi yang berlangsung di Puncak Kabo menggunaka helikopter, mendapat penghadangan dari kelompok pemberontak.
Proses evakuasi yang berlangsung di Puncak Kabo menggunaka helikopter, mendapat penghadangan dari kelompok pemberontak.

Intisari-Online.com -Sebanyak 16 jenazah pegawai PT Istaka Karya yang ditemukan di Puncak Kabo, Kali Yigi-Kali Aurak, Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua, dievakuasi ke Timika, Kabupaten Mimika,Kamis (6/12/2018).

Proses evakuasi yang berlangsung di Puncak Kabo, lokasi eksekusi para karyawan pembangunan jembatan Jalan Trans Papua, tempat para karyawan PT Istaka Karya, ke Distrik Mbua, lokasi pendaratan helikopter, mendapat penghadangan dari kelompok pemberontak.

Danrem 172/PWY Kolonel Inf Jonatan Binsar P Sianipar menjelaskan, saat ini proses evakuasi jenazah dari Puncak Kabo, tergolong sulit.

Sebab, anggota yang membawa jenazah mendapat hadangan dari kelompok separatis.

Baca Juga : Kisah Pasukan TNI Merebut Puncak Kabo Untuk Mengevakuasi Korban Keganasan KKB Papua

“Saat pagi ini kami melakukan evakuasi 16 jenazah ke lokasi pendaratan helikopter mendapat tembakan dari kelompok separatis. Sampai saat ini kontak senjata masih berlangsung,” lugasnya.

Sebanyak 4 unit helikopter telah disiapkan untuk melakukan evakuasi bagi para korban yang selamat dan yang meninggal dunia.

“Saya dan tim pagi ini menuju ke Mbua dan kami sudah menyiapkan 4 tempat pendaratan heli di Distrik Mbua. Untuk nantinya membawa para korban ke Timika, Kabupaten Mimika. Karena di sana memiliki fasilitas identifikasi kesehatan yang lengkap,” ungkapnya.

Wakapendam XVII/Cendrawasih, Dax Sianturi menjelaskan, sebanyak 16 jenazah ditemukan tim evakuasi di Puncak Kabo.

Baca Juga : Raider Kostrad, Pasukan Elit Antigerilya yang Memburu KKB Pembantai 31 Pekerja di Papua

Dax menjelaskan, 3 orang yang terakhir kali ditemukan selamat, yakni Johny Arung, Tarki dan Mateus.

Kini semua korban selamat masih berada di Distrik Mbua.

“Untuk identitas korban meninggal dunia belum teridentifikasi. Apakah 16 orang itu merupakan karyawan PT Istaka Karya semua, kita belum bisa pastikan,” ujarnya.

Dax menambahkan, kini terdapat 15 orang warga sipil yang telah dievakuasi dari Mbua.

Mereka terdiri dari 7 orang karyawan Istaka Karya, 6 pekerja pembangunan Puskesmas Mbua dan 2 orang guru SMP Mbua.

”Dari personel gabungan yang menjadi korban, ada satu yang gugur yakni Serda Handoko dan 2 personel terluka akibat ditembak,” paparnya.

(John Roy Purba)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Evakuasi 16 Jenazah Pekerja Jembatan di Nduga Papua, Aparat Dihadang Pemberontak".

Baca Juga : Korban Selamat Penembakan di Papua: KKB 'Bantai' para Korban Dalam Suasana Kegirangan Sambil Menari-nari