“Dari rangka yang didapat pakai foto rontgen, kelihatan tinggi mahkota gigi sudah pendek, sudah terjadi artrisi, mungkin disebabkan pola makan yang berbeda dengan pola makan sekarang,” kata Yuti Malinda.
Dari gambaran gigi yang didapat, bisa dipastikan manusia Goa Pawon belum mengenal teknik memasak makanan.
“Gigi manusia pawon sudah rata. Di Goa Pawon sudah ditemukan api, tapi tidak digunakan memasak, akibatnya makanannya lebih keras,” tuturnya.
Pemeriksaan terhadap gigi juga mengungkapkan fakta lain.
Menurut Fahmi Oscandar, manusia Bandung purba ini juga mengonsumsi tumbuhan selain mengonsumsi daging sebagai makanan utama.
“Tapi makanannya mentah. Kita temukan ada serat tumbuhan dan serat karbohidrat utuh. Tapi seratnya ini belum pecah karena panas (dimasak),” ungkapnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ahli Ungkap Makanan Manusia Bandung Purba yang Tinggal di Goa Pawon"
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR