Advertorial

Sains: Terkadang Menangis Adalah Hal Baik dan Terasa Menenangkan

Muflika Nur Fuaddah
Muflika Nur Fuaddah
,
Mentari DP

Tim Redaksi

Tahukah Anda kenapa menangis yang adalah bagian dari dunia anak-anak terkadang terasa begitu menenangkan?
Tahukah Anda kenapa menangis yang adalah bagian dari dunia anak-anak terkadang terasa begitu menenangkan?

Intisari-Online.com - Tahukah Anda kenapa menangisyang adalah bagian dari dunia anak-anak terkadang terasa begitu menenangkan?

Seiring bertambahnya usia, Anda tidak akan menangis sesering seperti saat Anda masih kecil.

Studi menunjukkan, rata-rata, wanita dewasa cenderung menangis dua hingga tiga kali dalam sebulan, dan pria hanya sekali.

Meski studi itu memang dalam lingkup yang terbatas, namun memberi gambaran bahwa frekuensi menangis sangat dipengaruhi oleh faktor sosial dan budaya.

Baca Juga : 15 Trik Psikologis Agar Orang Menyukai Anda, Jangan Keseringan Memuji!

Para ilmuwan telah lama berspekulasi mengapa kita menangis dan apa yang terjadi di dalam tubuh kita.

Beberapa pihak menyatakan bahwa saat kita menangis, maka kita akan bahan kimia yang menumpuk saat kita tertekan.

Atau menangis juga menyebabkan perubahan kimia dalam tubuh yang mengurangi stres serta meningkatkan perasaan positif.

Tetapi kita sebenarnya tidak tahu banyak tentang menangis.

Baca Juga : Takut Diselingkuhi Pacar? Dengan Metode Ini Anda Akan Mudah Melacak Posisi Pasangan Anda, Dijamin Aman!

MENANGIS ADALAH HAL BAIK?

Anggapan bahwa menangis merupakan hal baik bagi Anda sesuatu yang subjektif.

Menangis dapat menimbulkan dua perasaan setelahnya, yakni lega atau justru merasa lebih buruk.

Di satu sisi , orang menangis adalah untuk membuat diri mereka merasa lebih baik atau sebagai pelarian dari perasaan tertekan.

Namun, ternyata di sisi lain menangis juga dapat menjadi bentuk menyalahkan diri sendiri.

APA YANG TERJADI PADA TUBUH SAAT ANDA MENANGIS?

Menangis tampaknya dapat meningkatkan gairah fisiologis kita.

Dilansir dari Science Alert pada Minggu (2/12/2018)dalam sebuah penelitian laboratorium, para peneliti mencoba meneliti apakah dengan menangis dapat mempengaruhi tingkat hormon stres (kortisol) atau tidak.

Hasil kemudian mengungkap bahwa menangis tidak berpengaruh pada tingkat stres.

Tetapi mereka yang menangis lebih bisa mengendalikan laju pernapasan mereka.

Ini menunjukkan bahwa orang dapat menahan nafas mereka selama menangis dalam upaya untuk menenangkan diri.

Maka dari situ, menangis bisa menjadi satu strategi untuk menenangkan diri.

Baca Juga : Kita Harus Banyak Minum Air, Tapi Jangan Kebanyakan! Ini Bahayanya

WANITA LEBIH SERING MENANGIS DARIPADA PRIA

Memang ada pengecualian, tetapi umumnya wanita lebih sering menangis daripada pria.

Namun, alasan pria lebih sedikit menangis nampaknya merupakan hasil budaya maskulinitas bahwa laki-laki tangguh tidak menangis.

Beberapa penelitian justru menunjukkan bahwa pria dilaporkan lebih sering menangis karena kematian, putus cinta, kematian hewan peliharaan, dan saat perpisahan.

Namun, wanita di seluruh budaya masihdilaporkan memiliki frekuensi menangis lebih sering daripada pria.

TIDAK ADA FREKUENSI MENANGIS YANG IDEAL

Menangis adalah proses pribadi. Apakah Anda menangis, dan seberapa sering, mungkin terkait dengan budaya, gender, dan ekspresi emosional Anda.

Penting untuk diingat bahwa menangis adalah bagian dari mengekspresikan emosi, bukan bagian dari mengalami emosi.

Apakah tangisan sebenarnya membantu meringankan pikiran adalah bagian dari penilaian pribadi kita.

Baca Juga : Menang Lotre Rp143 Juta, Orang-orang Ini Justru Memilih 'Tak Mengambilnya,' Mengapa?

Artikel Terkait