Selain itu, sudah lama pemerintah India memiliki kebijakan agar penduduk pulau tersebut tidak diganggu.
Antropolog itu menambahkan, keputusan pemerintah India sudah disampaikan kepada kedutaan besar AS di New Delhi.
"Mereka memahami situasinya dan tidak menekan kami," ujar sang sumber lagi.
Chau (26) diyakini tewas antara 16 November 2018 siang hari hingga pagi hari sesudahnya.
Saat itulah, nelayan yang dibayar Chau untuk mengantar dia ke pulau itu melihat jenazahnya diseret di pasir dan dikubur.
Suku Sentinel, yang diduga kuat berusia setidaknya 30.000 tahun, secara agresif menolak kontak dengan orang luar.
Menurut catatan harian Chau, yang dia berikan kepada sang nelayan sebelum memasuki pulau, dia ingin menyebarkan agama Kristen kepada penduduk pulau itu.
Sebuah investigasi kini dilanjutkandan fokus kepada tujuh orang yang diduga membantu Chau berangkat ke Pulau Sentinel.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jenazah Pria AS yang Tewas di Pulau Sentinel Akhirnya Tak Bisa Diambil"
Baca Juga : Terjadi Lagi, Operasi Plastik Berujung Maut: Ibu Muda Ini Tewas Setelah Membesarkan Bagian Intimnya!
Source | : | kompas |
Penulis | : | Intisari Online |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR