Advertorial

Setiap Orang Punya Sel Kanker, Berkembang Atau Tidak, Kitalah yang Bisa Mengaturnya

Mentari DP
,
Tatik Ariyani

Tim Redaksi

Dari total 58 juta kematian di seluruh dunia pada tahun 2005, kanker merupakan penyebab dari 7,6 juta kematian (sekitar 13% dari seluruh kematian).
Dari total 58 juta kematian di seluruh dunia pada tahun 2005, kanker merupakan penyebab dari 7,6 juta kematian (sekitar 13% dari seluruh kematian).

Intisari-Online.com – Kanker. Mendengar namanya saja sudah membuat kita bergidik ngeri.

Seperti yang kita ketahui, kanker merupakan salah satu penyakit mematikan yang ada di dunia. Bahkan tercatat kanker merupakan salah satu penyebab kematian terbesar di dunia.

Dari total 58 juta kematian di seluruh dunia pada tahun 2005, kanker merupakan penyebab dari 7,6 juta kematian (sekitar 13% dari seluruh kematian).

Baca Juga : Sempat Dikira Hamil, Perut Wanita Ini Ternyata Membesar karena 'Mengandung' Kista Seberat 26 Kg

Berikut 5 kanker yang menjadi penyebab utama kematian:

- Kanker paru-paru : 1,3 juta kematian per tahun

- Kanker lambung : 1 juta kematian per tahun

- Kanker hati : 662.000 kematian per tahun

- Kanker usus : 655.000 kematian per tahun

- Kanker payudara : 502.000 kematian per tahun

Menurut dr. H. Tadjoedin, Sp.OD dari RS Siloam Kebon Jeruk yang ditemui Intisari Online pada Senin (26/11/2018), setiap orang memiliki sel kanker.

Namun apakah sel tersebut berkembang atau tidak, kitalah yang mengaturnya.

Misal, jika kita merokok, maka hal tersebut bisa menambah satu risiko lebih dekat terkena kanker paru-paru.

Ini perbedaan kanker tersering di dunia dibagi sesuai jenis kelamin:

Pria: paru-paru, lambung, hati, colorectal, esofagus, dan prostat.

Wanita: payudara, paru-paru, lambung, colorectal, dan leher rahim.

Pada wanita usia subur (usia 15 hingga 49 tahun) adalah wanita yang paling rentan terkena kanker payudara dan kanker rahim.

Tidak hanya itu, dr. Tadjoedin juga menjelaskan bahwa kasus kanker malah lebih sering ditemukan di kota-kota besar dengan lingkungan yang terkena polusi dan berancun.

Ini 10 faktor-faktor yang menyebabkan kanker:

1. Makanan, seperti racun dalam makanan dan bahan kimia dalam makanan\

2. Faktor lingkungan

3. Rokok (aktif atau pasif)

4. Asap kendaraan bermotor dan industri

5. Antibiotik dan hormon penggemuk hewan ternak

6. Pangan rekayasa genetika

7. Radiasi telepon genggam

8. Sinar matahari

9. Infeksi

10. Penyakit lain seperti diabetes melitus dan obesitas

Lalu ketika sudah melakukan pengobatan, namun mengapa masih banyak pasien kanker yang tidak selamat?

dr. Tadjoedin menerangkan, ada kemungkinan pasien tersebut mengalami 1 dari 4 hal di bawah ini.

Baca Juga : Rahmat Hidayat, Desainer Difabel yang Mampu Ciptakan Karya Luar Biasa Meski Terbatas Secara Fisik dan Ekonomi

Inilah 4 kegagalan dalam pengobatan kanker:

1. Datang terlambat berobat

2. Tidak disiplin berobat

3. Obat tidak cocok

4. Gaya hidup tidak disiplin

Sebagai contoh, dr. Tadjoedin menjelaskan dia memiliki pasien yang menderita kanker selama 15 tahun. Namun ia masih sehat bugar.

Alasannya ternyata dia sudah mendapat pertolongan sejak awal dan rutin melakukan pengobatan.

Ada juga pasien yang baru datang ke rumah sakit setelah lima tahun memiliki benjolan di tubuhnya. Setelah diperiksa, nyatanya benjolan tersebut sudah pecah.

Pada akhirnya, dua minggu setelah datang ke dokter, pasien tersebut meninggal dunia.

Oleh karenanya, dr. Tadjoedin menambahkan bahwa diagnosa dini merupakan cara yang paling awal harus dilakukan untuk mencegah kanker.

Coba periksa tubuh Anda, apakah ada sesuatu yang mengganggu. Misal benjolan atau luka yang tak sembuh-sembuh.

Jika ada, segeralah bertemu dokter dan menerima perawatan.

Pesan terakhir dari dr. Tadjoedin adalah jangan merasa santai jika dikeluarga Anda tidak memiliki penderita kanker.

Sebab, sebanyak 80% penderita kanker di dunia tidak disebabkan oleh faktor genetik (keturunan). Namun lebih disebabkan oleh pola hidup.

Anda tetap boleh makan-makanan yang diduga menyebabkan sel kanker terus tumbuh, seperti daging. Namun jangan sering-sering.

Atau Anda bisa mengaturnya dengan lebih sering berolahraga.

Baca Juga : KNKT: Setelah Pilot Kehilangan Kontrol, Lion Air JT 610 Menukik dengan Kecepatan 700 Km/Jam, Sebelum Akhirnya Menghantam Laut

Artikel Terkait