Para insinyur di ruang kontrol misi ini di kampus Jet Propulsion Laboratory di California sangat sadar akan statistik keberhasilan pendaratan di Mars.
"Kami telah melakukan semua persiapan yang mungkin dapat kami pikirkan untuk memastikan bahwa entri (masuk menembus atmosfer Mars), penurunan dan pendaratan (EDL) berjalan semulus yang kami bayangkan," jelas manajer proyek Tom Hoffman.
"Tapi Mars sebagai planet tidak selalu 'ramah'. Saya pikir tim kami sudah siap; pesawat luar angkasa kami sudah siap. Yang kami tidak tahu apakah Mars siap," katanya kepada BBC News.
Komunikasi dengan jarak 146 juta km
Para insinyur yang menangani EDL telah mengamati dengan seksama cuaca di Planet Merah, melihat dengan seksama badai debu dan tanda angin kencang yang dapat mempersulit masuknya InSight menembus atmosfer.
Lintasan wahana telah berubah sedikit pada hari Minggu, untuk memastikannya dalam jalur sempurna dengan zona pendaratan yang ditargetkan di Elysium Planitia.
Seluruh proses itu berlangsung otomatis karena setiap perintah memerlukan waktu delapan menit untuk menempuh jarak 146 juta km antara Mars dan Bumi. Anda tidak dapat menggunakan joystick untuk mengendalikan wahana yang begitu jauh.
InSight mengirimkan pesan saat mengarah ke bawah menuju permukaan Mars.
Baca Juga : Dari Tengkorak Kepala, Jari, Sampai Helm, Inilah 10 Obyek Misterius yang Ditemukan di Mars
Source | : | Tribunnews.com |
Penulis | : | Intisari Online |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR