Advertorial

Untuk Mengantisipasi, Penderita DBD Harus Rajin Kontrol Darah

Adrie Saputra
K. Tatik Wardayati
Adrie Saputra

Tim Redaksi

Penderita demam berdarah dengue harus rajin mengontol darahnya untuk mengantisipasi agar tidak menjadi lebih gawat.
Penderita demam berdarah dengue harus rajin mengontol darahnya untuk mengantisipasi agar tidak menjadi lebih gawat.

Intisari-Online.com – Demam berdarah dengue (DBD) memiliki empat derajat yang juga menunjukkan tingkat keparahannya. Tak semua penderita DBD harus dirawat di rumah sakit.

Jika pasien cukup baik dan kuat, bisa makan dan minum, dan jumlah trombosit cukup aman (di atas 100 ribu), maka penanganannya bisa dengan rawat jalan saja.

Pasien tetap harus minum air berkisar 2,5 - 3 l per hari sampai dapat berkemih berkali-kali. Juga harus tetap kontrol rutin ke laboratorium untuk memantau jumlah trombosit, karena bisa jadi dalam perkembangannya kondisi pasien semakin parah.

Ada juga pemeriksaan khusus untuk memastikan apakah penderita terkena DBD atau tidak yang dilakukan di hari-hari tertentu. Tapi kalaupun hasilnya negatif, tidak berarti gejala yang diderita pasien bukan DBD.

Baca Juga : Apakah Sebetulnya Abate, Bubuk yang Ampuh Usir Wabah Demam Berdarah?

“Jika stadiumnya tidak berat, pasien bisa sembuh dengan sendirinya, setelah selama 6 – 8 hari hingga kondisinya membaik,” jelas dr. Farah Prashanti, Sp. PD, dari Rumah Sakit Eka Bumi Serpong Damai, Tangerang Selatan.

Tapi waspada juga kemungkinan pasien akan memburuk. Pemantauan gejala melalui hasil pemeriksaan laboratorium berguna untuk menghindari shock yang bisa berakibat fatal.

Pada stadium berat, misalnya lemas sejak awal, kalau tidak segera diberi cairan di awal akan berimbas buruk.

Penderita DBD selalu ditandai dengan gejala demam tinggi mendadak.

Biasanya disertai dengan sakit kepala yang luar biasa dan kadang dibarengi juga dengan pegal linu yang hebat sekali, serta keluhan di area mata.

Baca Juga : Hari Demam Berdarah Dengue: Bukan 3M, Warga Flores Punya Cara Sendiri untuk Menangkal Demam Berdarah

Dalam penanganan awal, pasien di rumah cukup diberi obat sesuai keluhan, misalnya parasetamol.

Banyaklah minum dan harus bisa buang air kecil sesering mungkin sampai warna urin semakin putih.

Itu tandanya cairan dalam tubuh masih cukup aman. Jika tiga hari kondisinya tak kunjung membaik, pasien harus segera dibawa ke dokter.

Pada penderita DBD terjadi kebocoran cairan dari pembuluh darah.

Kondisi pasien sudah sangat drop ketika mengalami shock dengan pertanda tensi meningkat, kesadaran melemah (ingin banyak tidur), keringat dingin, jari-jari dingin, dan sulit buang air kecil.

Tapi kondisi ini bisa diantisipasi jika dipantau lebih dini apakah penyakit yang dideritanya berpotensi lebih berat atau tidak. (Intisari Mei 2013)

Baca Juga : Hari Demam Berdarah Dengue: Bagaimana Penduduk Haiti Bisa Kebal Terhadap DBD?

Artikel Terkait