Meski mengalami gangguan jiwa, namun Manga kadang mencari ikan di sungai untuk dikonsumsi bersama ayahnya yang sudah lama sakit.
Untuk kebutuhan beras, Manga aktif membantu tetangganya yang membutuhkan tenaganya.
Dari situ, Manga diberikan beras dan kebutuhan sehari-hari.
Jika beras habis, keduanya kadang tidak makan. Mereka hanya mengandalkan bantuan warga jika stok berasnya habis.
"Sudah 20 tahun mereka tinggal di sini. Kalau untuk kebutuhan sehari-hari, dia mengharapkan bantuan dari tetangga. Anaknya kadang normal, kadang sakit secara tiba-tiba," kata seorang tetangga, Yusuf.
Baca Juga : Diimingi Uang Sebesar Rp2.000, Bocah 8 Tahun Dicabuli Kakek 80 Tahun
Saat ditemui, Daeng Kacong masih lahap mencicipi makanan peringatan Maulid yang diberikan oleh tetangga.
Sementara putranya sementara mempersiapkan jala yang akan digunakan menangkap ikan.
Selama ini, Kacong luput dari perhatian pemerintah. Dia tidak pernah mendapat bantuan beras miskin, berupa uang dan bedah rumah.
Padahal, Kacong sudah beberapa kali didata tapi tidak pernah ada bantuan perbaikan rumah.
Baca Juga : Dengan Berani, Gadis 8 Tahun Hentikan 4 Perampok Bersenjata yang Serang Kakeknya
Source | : | Tribunnews.com |
Penulis | : | Intisari Online |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR