Anak Paling Menderita
Nina mengingatkan, perceraian bukanlah akhir dari ketidakbahagiaan. Bisa saja sehabis bercerai, masalah menjadi lebih kompleks. Kelihatannya masalah selesai, padahal justru menjadi lebih ruwet. Yang sudah pasti menderita adalah anak—jika memang ada.
Baca Juga : Gisel Gugat Cerai Gading: Ternyata Perceraian Berdampak Buruk Bagi Kesehatan Pria
“Bagi orangtua, perceraian itu mungkin hanya satu babak dalam hidupnya. Tapi bagi anak, perceraian orangtuanya akan berpengaruh terhadap keseluruhan hidupnya,” katanya.
Setelah hakim mengetok palu, biasanya keputusan cerai diikuti oleh keputusan mengenai hak asuh anak. Sebagian besar hak asuh anak jatuh ke pihak ibu sementara pihak ayah diwajibkan memberi nafkah bulanan buat si anak itu lewat ibunya.
Ia berhak bertemu anaknya pada waktu-waktu tertentu. Pada kenyataanya, pengaturan hak dan kewajiban ini tidak berjalan baik. Mungkin pihak ayah tidak memberikan nafkah yang sesuai, lalu si ibu mempersulit mantan suaminya bertemu anaknya. Lalu anak diculik sana-sini.
Mengutip penelitian, Nina mengatakan bahwa anak-anak dari keluarga cerai punya kemungkinan lebih besar mengalami masalah di sekolah maupun di rumah. Mereka bisa menjadi anak yang minder.
Baca Juga : Gisel Gugat Cerai Gading: Perceraian Orangtua Akan Berdampak pada Hubungan Cinta Anak di Masa Depan
Kalau laki-laki, mereka mungkin menjadi biang onar di sekolah. Kalau perempuan, mereka mungkin menjadi korban hamil muda di luar nikah.
Saat perceraian, seluruh hidup anak dipertaruhkan. Bagi kita, orang dewasa, masalah-masalah seperti ini mungkin luput dari pertimbangan saat memutuskan bercerai.
“Saya mengasuh majalah remaja, banyak sekali menerima keluhan remaja mengenai orangtua mereka yang bercerai. Orangtua mungkin tidak sadar, tapi itu masalah yang sangat besar bagi si anak,” ucapnya.
Jadi, kalau kita bilang bahwa kita memutuskan bercerai karena sayang anak, maka pernyataan itu harus diuji ratusan kali. Bila perlu, ribuan kali.
Source | : | intisari |
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR