Jangan Pernah Abaikan Pentingnya Waktu Istirahat Anak di Sekolah

Ade Sulaeman

Editor

Waktu istirahat merupakan bagian penting dalam keberhasilan pendidikan anak di sekolah. Waktu istirahat yang cukup akan membantu mereka lebih sukses saat mereka kembali ke dalam kelas.
Waktu istirahat merupakan bagian penting dalam keberhasilan pendidikan anak di sekolah. Waktu istirahat yang cukup akan membantu mereka lebih sukses saat mereka kembali ke dalam kelas.

Intisari-Online.com - Waktu istirahat merupakan bagian penting dalam keberhasilan pendidikan anak di sekolah. Waktu istirahat yang cukup akan membantu mereka lebih sukses saat mereka kembali ke dalam kelas.

Namun banyak sekolah yang memotong waktu istirahat atau tidak memberikan waktu istirahat yang berkualitas. Para peneliti Stanford University memperingatkan, hal itu dapat memiliki konsekuensi negatif yang tidak diinginkan.

"Waktu istirahat biasanya tidak dianggap sebagai bagian dari iklim sekolah, dan sering dipendekkan. Tapi penelitian kami menunjukkan bahwa waktu istirahat dapat berperan penting untuk iklim sekolah yang positif di sekolah dasar berpenghasilan rendah," papar rekan penulis studi ini sekaligus direktur pendiri Stanford John W. Gardner Center, Milbrey McLaughlin.

Penelitian menunjukkan, apabila direncanakan dengan baik, waktu istirahat dapat meningkatkan kehadiran serta prestasi akademik. Hal ini juga dapat membantu anak-anak berteman dan belajar cara mengatasi konflik.

Selain itu mereka bisa mendapatkan pandangan yang lebih positif tentang belajar, terutama bagi mereka yang berada di sekolah berpenghasilan rendah. Waktu istirahat berkualitas tinggi pun dapat mengekang intimidasi di antara siswa.

Untuk menguji dampak waktu istirahat pada siswa, para peneliti menganalisis informasi tentang sekolah dasar yang telah melaksanakan program berbasis waktu istirahat dari organisasi non-profit yang dirancang untuk menciptakan lingkungan yang aman, sehat, dan inklusif.

Pelatih dikirim ke sekolah-sekolah ini untuk meningkatkan kualitas waktu istirahat anak, membangun permainan terorganisasi dengan aturan, menawarkan alat resolusi konflik, mendorong bahasa positif, dan memastikan tidak ada siswa yang ditinggalkan. Semua sekolah memiliki dua periode waktu istirahat harian.

Pelatih, guru, dan kepala sekolah dari masing-masing sekolah diwawancarai. Para peneliti juga membuat kelompok siswa dan mengamati periode ist